BOYOLALI, iNewsSoloraya.id – Peternak di Dukuh Padokan, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali mengolah kotoran sapi menjadi biogas. Bahan bakar yang dihasilkan digunakan operasional peternakan dan memasak.
Aktivitas biogas dilakukan oleh anggota Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading. Dengan pengelola kotoran sapi menjadi biogas, warga kini bisa berhemat karena tidak perlu lagi membeli gas elpiji.
Ketua Kelompok Tani JSN Cengkir Gading, Suranto menjelaskan, dalam kurun waktu satu terakhir kelompoknya mampu memperoleh penghematan dari penggunaan biogas untuk kebutuhan operasional peternakan setidaknya Rp144.000 per bulan.
“Ke depan 42 anggota kelompok kami akan mulai memanfaatkan biogas untuk kebutuhan di rumah tangga kami masing-masing,” kata Suranto, Jumat (12/8/2022).
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pertamina dalam mengembangkan inovasi biogas di peternakannya.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Pertamina atas pelatihan dan bantuan yang kami terima, dengan ini kami dapat menerima tambahan pendapatan melalui penghematan bahan bakar, tidak hanya untuk operasional peternakan tapi juga untuk rumah tangga kami masing-masing,” tutur Suranto.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, sebagai upaya menghadirkan energi bersih dan ramah lingkungan, Pertamina terus mendorong inovasi energi baru terbarukan melalui Program Desa Energi Berdikari.
Program ini melatih Kelompok Tani Ternak JSN Cengkir Gading di Dukuh Padokan, Desa Sawahan, Ngemplak, Kabupaten Boyolali untuk mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang digunakan sebagai bahan bakar memasak.
Pelatihan sebagai bagian dari upaya Pertamina meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus mendorong kemandirian energi desa berbasis energi ramah lingkungan.
Program tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar lokasi operasi Pertamina, khususnya Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sumarmo yang berada di Kabupaten Boyolali.
Brasto menjelaskan, Pertamina bersama kelompok ternak sapi telah mengembangkan inovasi energi baru terbarukan dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai biogas untuk bahan bakar memasak.
“Sebelumnya bahan bakar biogas hanya mereka operasikan di lokasi ternak saja, namun saat ini kami memberikan pelatihan bagaimana biogas yang dihasilkan dapat dimasukkan ke dalam suatu wadah agar bisa digunakan di rumah masing-masing untuk memasak, yaitu dengan memanfaatkan bekas ban mobil truk yang tidak terpakai,” kata Brasto.
Selain memberikan dampak perbaikan kualitas lingkungan, pemanfaatan bahan bakar biogas juga mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Selain bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, juga menciptakan penghematan biaya kebutuhan rumah tangga yang semula dibutuhkan untuk membeli bahan bakar untuk memasak,” katanya.
Editor : zainal arifin