get app
inews
Aa Text
Read Next : 100 Hari Kerja, Agustina-Iswar Berhasil Wujudkan Capaian-capaian Positif

Karaton Surakarta Gelar Jamasan Pusaka Sakral Kanjeng Nyai Setomi

Senin, 02 Juni 2025 | 16:49 WIB
header img
Prosesi sakral Jamasan Pusaka Kanjeng Nyai Setomi kembali digelar. foto: ist

Surakarta, iNewsSoloraya.id — Menjelang pelaksanaan Hajad Dalem Garebeg Besar dalam tradisi Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, prosesi sakral Jamasan Pusaka Kanjeng Nyai Setomi kembali digelar. Ritual ini dilaksanakan pada hari Senin (2/6/2025) mulai pukul 09.00 WIB di kawasan Sitihinggil, dengan melibatkan para Abdi dalem dan Sentono dalem yang mengenakan busana adat lengkap.

Pusaka Kanjeng Nyai Setomi Dijamas menjelang Garebeg besar dan Garebeg Mulud, yang juga diyakini memiliki nilai spiritual dan historis tinggi, dijamas atau disucikan sebagai bentuk perawatan lahir batin terhadap benda pusaka yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Karaton.

Prosesi jamasan ini bukan sekadar ritual pembersihan fisik, tetapi sarat makna filosofis dan spiritual sebagai wujud penghormatan kepada leluhur dan pemeliharaan kontinuitas tradisi Jawa.

Rangkaian jamasan diawali dengan doa-doa dengan sesaji lengkap, diikuti proses pembersihan pusaka menggunakan air kembang setaman dan ramuan khusus yang diracik oleh para Abdi dalem yang secara khusus ditugaskan untuk menangani pusaka-pusaka keraton. Ritual ini dilakukan dengan penuh khidmat dan kesungguhan, mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Jawa yang dijunjung tinggi oleh Karaton.

KPA. H. Dany Nur Adhiningrat, SIP, Pengageng Sasono Wilapa menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan penting dalam menyongsong Garebeg Besar. Ia menegaskan bahwa jamasan pusaka tidak hanya berfungsi menjaga kondisi fisik pusaka, tetapi juga sebagai media spiritual untuk menyambung hubungan batin antara Karaton, leluhur, dan masyarakat Jawa pada umumnya.

"Jamasan ini adalah agenda wajib yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu menjelang Garebeg Besar dan Garebeg Mulud atau Sekaten. Tidak hanya untuk merawat pusaka, tetapi juga sebagai bagian dari tirakat dan pelestarian budaya," ungkapnya dengan nada penuh hormat.

Kanjeng Nyai Setomi dikenal sebagai salah satu pusaka yang disakralkan dan dihormati oleh lingkungan Karaton. Menurut tradisi lisan yang berkembang di kalangan internal Karaton, pusaka ini dipercaya memiliki tuah sebagai penjaga spiritual Karaton, simbol kekuatan, dan kewibawaan Kasunanan. Keberadaannya menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Pelaksanaan jamasan ini juga menandai dimulainya rangkaian kegiatan Hajad Dalem Garebeg Besar. Semua kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan tradisi sekaligus memperkuat jati diri budaya Jawa di tengah tantangan modernitas.

Melalui prosesi jamasan pusaka seperti Kanjeng Nyai Setomi, Karaton Kasunanan Surakarta tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi peradaban Jawa. Ritual ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan budaya dalam kehidupan masyarakat. Di tengah derasnya arus globalisasi, prosesi ini menunjukkan bahwa warisan budaya tetap memiliki tempat istimewa dalam membentuk identitas bangsa.

Editor : zainal arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut