BOYOLALI, iNewsSoloraya.id - Dampak dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di rasakan oleh para pedagang hewan kurban di Kabupaten Boyolali.
Para pedagang hewan kurban terpaksa berjualan di rumah karena semua pasar hewan di Kabupaten Boyolali ditutup sementara dampak dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Salah satunya dilakukan peternak yang juga penjual hewan kurban di Kecamatan Ngemplak Boyolali, Irham. Dia terpaksa menjual hewannya di rumah.
“Dampak dari PMK saat ini sulit untuk menjual atau membeli hewan kurban di samping itu semua pasar hewan ditutup,” katanya, Kamis (30/6/2022). Selain itu, penjual hewan kurban juga tidak seramai sebelum PMK. Penjualan turun hingga 50 persen.
“Biasanya hari kurban kurang dua minggu sudah banyak yang beli. lebih dari 30 kambing dan 10 sapi, saat ini baru 15 kambing dan 6 sapi,” ujar Irham.
Sementara untuk harga ada kenaikan sedikit. Untuk harga sapi saat ini antara Rp20 juta hingga Rp35 juta. Kambing dari Rp2 juta hingga Rp7 juta. Irham mengaku saat untuk biaya perawatan juga naik. “Untuk memberi vitamin, pembersihan kandang dan juga makan hewan.
Editor : zainal arifin