IBADAH HAJI merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Bila secara fisik, waktu dan keuangan telah mampu maka hal ini menjadi kewajiban bagi seorang Muslim. Terlebih mulai tahun ini, pemerintah Arab Saudi telah membuka kembali keran bagi jamaah haji yang ingin menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Namun, bila belum bisa menunaikan ibadah haji secara langsung ke Tanah Suci Mekah, Allah SWT memberikan kemurahan lewat beberapa amalan yang pahalanya setara dengan haji.
Ibadah haji ini memang sangat besar pahalanya, seperti yang dikatakan sebuah hadis, Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Untuk yang belum berkesempatan, berikut ulasan tentang amalan ringan yang pahalanya setara ibadah haji.
1. Sholat Berjamaah di Masjid
Amalan pertama yang pahalanya setara ibadah haji adalah melaksanakan sholat berjamaah lima waktu di masjid. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis Bukhari dan Muslim bahwa sholat berjamaah lebih utama 27 derajat ketimbang melaksanakan sholat sendirian. Dalam buku Keajaiban Tahajud, Subuhm, dan Dhuha menjelaskan, yang dimaksud mendatangkan pahala haji tersebut adalah ketika sholat dikerjakan secara terus menerus.
Sedangkan orang yang menjalani sholat dhuha di masjid akan memperoleh ganjaran setara umrah. Pendapat ini merujuk pada hadis dari Abu Ummah. Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan salat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan salat dhuha dan tidak ada tujuan lain seperti itu maka akan diberikan pahala umrah," (HR Abu Dawud).
2. Berbakti Kepada Orangtua
Amalan setara ibadah haji berikutnya adalah berbakti kepada kedua orang tua. Selain sama dengan menunaikan ibadah haji, amalan ini juga sama dengan jihad. Dikatakan dalam sebuah hadist yang berasal dari Anas bin Malik RA, ia berkata yang artinya: Artinya: "Ada seseorang yang mendatangi Rasululah SAW dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu.
Rasulullah SAW bertanya padanya, 'Apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup?' Ia jawab, 'Ibunya masih hidup.' Rasul pun berkata padanya: "Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad," (HR. Ath-Thabrani).
3. Dzikir di Waktu Subuh
Menurut salah satu buku yang berjudul Rahasia Terlengkap Dahsyatnya Mukjizat Shalat Tahajjud, dzikir setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah sampai terbit matahari dan melanjutkannya dengan melaksanakan sholat dua rakaat akan mendapatkan pahala setara ibadah haji dan umrah dengan sempurna.
Hal ini mengacu pada hadis yang diriwayatkan Anas. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa salat subuh berjamaah, lalu duduk berzikir kepada Allah SWT sampai terbit matahari, kemudian ia salat dua rakaat, maka amalan itu sama dengan pahala menunaikan ibadah haji dan umrah secara sempurna, sempurna, dan sempurna," (HR At Tirmidzi dan hasan menurutnya).
4. Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid
Dari Abu Ummah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda yang artinya, “Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya.” (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir).
5. Punya Tekad Kuat untuk Berhaji
Siapa yang mempunyai uzur tapi memiliki tekad kuat dan telah ada usaha untuk melakukan ibadah haji, maka akan dicatat seperti melakukannya. Misalnya, ada yang sudah mendaftarkan diri untuk ibadah haji, tapi ia meninggal dunia sebelum keberangkatan, maka ia akan mendapatkan pahala yang sama seperti menunaikan ibadah haji.
Hal ini sesuai dengan sabda dari Jabi ra dalam sebuah peperangan Nabi Muhammad SAW berkata, “Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tidak menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dalam pahala). Padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan uzur sakit.” (HR. Muslim).
Editor : zainal arifin