Seperti halnya pembalut, tampon berfungsi untuk menyerap darah haid selama periode menstruasi. Bedanya, jika pembalut dipakai di luar vagina, tampon harus dimasukkan ke dalam vagina.
Karena itulah, pemakaian tampon bisa dibilang lebih berisiko dibanding pembalut konvensional yang biasa kita temui. Penggunaan yang sembarangan akan berbahaya dan bisa berakibat fatal.
Hal itulah yang dialami seorang wanita asal Amerika Serikat Melanie Galeaz.
Lewat akun TikTok-nya, @MelanieGaleaz, ia berbagi kepada publik soal pengalamannya menggunakan tampon yang berakibat fatal.
Gadis 22 tahun itu menceritakan selama duduk di bangku sekolah, ia mulai mengalami nyeri tubuh secara tiba-tiba dan beberapa gejala menjijikkan yang memengaruhi bagian Miss V-nya.
Melanie saat itu tidak bisa bisa merinci apa yang salah dengan area vaginanya. Namun, ia memastikan bahwa bau vaginanya bahkan bisa sangat busuk.
Melanie yang saat itu berusia 14 tahun sudah berusaha berkonsultasi kepada dokter. Namun, ia belum mendapat diagnosa yang jelas lantaran dokter tersebut cenderung mengabaikannya.
"Dokter itu agak mengabaikan saya, dan dia kejam dan menakutkan. Ini benar-benar menjijikkan dan memalukan, dan aku hanya tidak ingin menghadapinya,” ujar Melanie dalam videonya.
Editor : zainal arifin