GAYA SEKS apa yang paling umum? Misionaris. Gaya seks apa yang paling mudah? Misionaris. Gaya seks apa yang paling sering dipakai? Ya misionaris.
Bahkan, survei Kinsey menunjukkan banyak sekali yang hanya tahu dua gaya berhubungan intim: posisi misionaris dan women on top alias WOT.
Jadi, misionaris adalah inti segala posisi berhubungan intim. Dan itulah sebabnya, gaya ini juga dianggap yang paling membosankan, tidak mendatangkan sensasi, tidak melambungkan imajinasi.
Misionari dianggap kuno, tidak semenggairahkan WOT, pretzel dip, gwiz, lotus, doggy style, cowgirl, atau The plymouth rock hard. Sebuah anggapan yang sebenarnya tidak tepat.
Misionari dianggap umum karena memang ini gaya yang paling mudah, tak perlu dipelajari, gaya yang naluriah. Tapi, jika gaya ini dianggap membosankan, itu hanya terjadi jika tidak ada variasi atau aksentuasi.
Dengan variasi dan sedikit aksen saat senggama misionari, gaya ini akan memuncakkan Anda ke titik yang nyundul langit. Mumpung nanti malam Jumat, yuks, kita coba…
(1) Gunting Leher Pasangan
Misionari adalah gaya intim dengan posisi lelaki berada di atas tubuh wanita, dengan saling bertatapan muka. Gaya ini alamiah, dan tanpa belajar, setiap orang pasti tahu posisi misionari. Tapi, dalam buku Missionary Possitions: Christian, Modernist, and Postmodern karya Robert J Priest tersebutkan posisi ini mulai diperkenalkan sekira tahun 1960 - 1970-an.
Kita jadi membayangkan, sebelum itu apa ya gaya paling populer saat berhubungan intim?
Nah, saking umumnya gaya ini, banyak yang beranggapan misionari adalah gaya pasangan tanpa imajinasi. Posisi pasangan yang habis gairah, atau pasangan muda yang tak tahu bagaimana menyenangkannya hubungan seks, dan merasa misionari adalah satu-satunya.
Anggapan itu salah. Gaya apapun, sebenarnya adalah variasi dari misionari. Nah, salah satu variasi itu adalah menggunting leher pasangan.
Lho, kok medeni?
Maksudnya, dalam posisi di bawah itu, perempuan menyilangkan kakinya seperti menggunting leher pasangan. Posisi misionari dengan variasi ini akan membuat pinggul terangkat sehingga penetrasi akan bisa lebih dalam.
Posisi misonari dengan silangan kaki menggunting leher pasangan ini juga akan membuat gesekan lebih terasa yang mengakibatkan kenikmatan seksual lebih maksimal.
‘’Kelemahan’’ variasi ini adalah jadi susah untuk melakukan ciuman. Tapi jika tubuh pasangan langsing, maka dapat mencoba berciuman dengan menggelayutkan tangan juga ke leher pasangan. Malah dengan cara ini, penetrasi akan kian dalam, dan sensasi seiring entakan akan makin mempercepat orgasme.
(2) Putaran Jam
Variasi berikutnya adalah gerakan pinggul searah jarum jam dan atau kebalikannya. Variasi misionari ini disebut coital alignment technique, dan dapat dilakukan oleh keduanya. Ini variasi yang jarang sekali dilakukan padahal memberi efek stimulasi ke penis dan atau vagina yang luar biasa.
Variasi ini meminta kesepakatan antarpasangan, siapa yang menggerakkan pinggul. Untuk pertama, maka pihak lelaki yang dapat mencoba memutar pinggul ke kiri atau ke kanan setelah penetrasi. Beri jeda untuk tiap arah gerakan, dan mintalah pasangan merasakan mana sensasi gesekan yang paling dia nikmati. Arah yang paling asik itulah yang kemudian dapat dijadikan panduan sebagai ‘’makanan’’ utama variasi ini.
Sensasi yang berbeda juga akan terasa jika perempuan yang memutarkan pinggulnya. Di sini, lelaki yang pasif, dan membiarkan pasangannya bekerja. putaran yang perlahan dan lalu mengencang, akan memberikan remasan yang menggigit pada pasangan. Sensasinya, dahlah!
(3) Alat Bantu
Sebenarnya ada banyak variasi lain dalam gaya misionari. Misalnya perempuan mengangkang atau membuka kakinya selebar mungkin bantuan tangan. Ini akan membuat tubuh pasangan sangat mudah masuk ke area intim, sekaligus memperlancar dorongan dan entakan.
Namun, variasi ini pun biasanya naluriah, seiring keinginan yang memuncak. Tubuh akan mengambil kendali, dan perentangan kaki adalah salah satunya.
Nah, biasanya jika berbagai variasi telah dicoba, tetap saja kita merasa kurang dan kurang. Wajar sih. Apalagi jika tujuan hubungan ini adalah memang untuk menyenangkan pasangan dan orgasme bareng. Maka, perlu untuk kreatif dan memanfaatkan alat bantu.
Alat bantu yang utama adalah yang telah tersedia di kamar. Bantal misalnya. Anda dapat meletakkan bantal, boleh tumpuk dua, di bawah pinggul. Dengan bersanggakan bantal maka pinggul akan lebih tinggi posisinya dari punggung, dan vagina akan juga lebih terbuka, sehingga lebih mudah disusupi penis pasangan.
Dengan tambahan bantal ini juga, perempuan dapat dengan kaki memiting tubuh pasangannya sehingga memberi efek pantulan yang lebih saat penetrasi. Kebayang nggak nikmatnya?
Jika bantal sudah dicoba, Anda juga dapat menggunakan alat bantu lainnya yang kudu dipersiapkan sebelumnya. Kondom adalah salah satu pilihan.
Lho, kondom kan biasa? Betul, tapi cobalah kondom yang tidak biasa. Kondom getar misalnya. Atau kondom berduri. Bisa juga vibrator ring.
Bayangkan, dengan tambahan alat bantu itu, Anda variasikan dengan gerakan memutar melawan jarum jam, pasti yang muncul adalah pekikan kenikmatan.
Wis ah, tunggu apalagi. Mari rayakan malam Jumat ini dengan jeritan puncak kenikmatan hasil ibadah suami-istri. Hayuuukkkk….
Editor : zainal arifin