get app
inews
Aa Read Next : dr Renni: Kolagen Bermanfaat Baik untuk Kulit, Tidak Cepat Kendur, Jadi Cerah dan Bersinar

Tahun 2023, DKK Semarang Target Turunkan Jumlah Penderita Penyakit Kusta

Kamis, 09 Februari 2023 | 16:52 WIB
header img
Dr. dr Renni Yuniati SpKK MH, dokter di RSUP Kariadi Semarang. Foto: ist

SEMARANG, iNewsSoloraya.id - Tahun 2023 ini DKK Semarang menargetkan Kota Semarang mampu menurunkan jumlah penderita penyakit kusta. Dalam data yang disampaikan oleh dr Renni, Indonesia memasuki 3 peringkat terbesar sebagai negara dengan pengidap penyakit kusta tertinggi di dunia, yakni mencapai 10 ribu penderita. Sementara 2 negara di atasnya yaitu ada Brasil dengan 18 ribu penderita, dan India 75 ribu penderita.

Hal itu tentu bukan sebuah kebanggaan dengan angka penderita yang cukup tinggi di dunia. Meskipun di Indonesia khusunya Kota Semarang bukan penyumbang penyakit kusta tertinggi, namun tahun 2023 ini DKK Semarang berusaha mewujudkan Kota Semarang bebas dari penyakit kusta.

Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Gejalanya termasuk bercak-bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit disertai dengan berkurangnya kemampuan merasa, mati rasa, dan lemas pada tangan dan kaki.

Untuk menekan atau memangkas penyakit tersebut, bertempat di aula  Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, DKK mengundang Dr. dr Renni Yuniati SpKK MH, dokter di RSUP Kariadi Semarang untuk  membedah, melakukan pelatihan, dan memberikan edukasi ilmu terkait kusta kepada 37 ketua program kusta Puskesmas di Kota Semarang, Rabu, (8/2/2023).

Dr Renni menyebutkan terdapat tiga faktor yang menjadikan bakteri mudah menyebar yakni melalui genetik atau bawaan, sistem kekebalan tubuh, dan lingkungan.

"Hadirnya 37 ketua program kusta dari 37 Puskesmas di Kota Semarang ehari ini diharapkan mampu menyerap ilmu dan menerapkan di kehidupan masyarakat berupa edukasi," ucap dr Renni yang juga merupakan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Kehadiran 37 ketua program kusta juga diprioritaskan dapat menjadi konten kreator terkait edukasi ilmu kusta, sehingga mampu mendukung program eliminasi penyakit kusta di Kota Semarang tahun 2023 ini.

"Selain mampu membuat konten edukasi, ketua program kusta juga bakal terus mendampingi masyarakat untuk menuntaskan penyakit kusta di Kota Semarang tahun ini," tambahnya.

Dr Renni menyampaikan jika penyakit kusta dapat sembuh, jika masyarakat mendeteksi secara dini dan melakukan konsultasi ke dokter untuk memastikan dan mencegah penularan kemana-mana, sehingga penyakit tersebut dapat langsung dipangkas.

Berkaitan dengan penyakit kusta, dr Renni juga menyampaikan ucapan hari kusta se dunia.

Selamat hari kusta se dunia, semoga kita terbebas dari kusta. Sehingga tidak ada stigma negatif dan harapannya masyarakat tidak lagi menderita penyakit kusta," pungkasnya.

Editor : zainal arifin

Follow Berita iNews Soloraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut