Pekalongan, iNewsSoloraya.id - Kabupaten Pekalongan sejak dulu terkenal sebagai penghasil durian terbesar di Jawa Tengah. Ada tiga kecamatan yang merupakan penghasil durian yakni Kecamatan Doro, Talun, dan Karanganyar.
Di Kecamatan Doro ada durian lokal khas yang banyak dicari masyarakat yakni jenis durian jenis Boyo, sedangkan di Kecamatan Karanganyar ada durian Lolong.
Selain itu di Doro atau tepatnya di Desa Lemahabang, ada varian durian langka di daerah tersebut yakni jenis Matahari. Durian matahari merupakan durian langka dan hanya bisa ditemui di kebun milik Wasro, hanya Wasro yang berhasil membudidayakan durian tersebut.
Banyaknya panen durian di kabupaten tersebut, sehingga dibuatlah Festival Durian yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan setiap tahunnya. Di bulan Januari lalu, Sebanyak 2 ribu paket durian dibagikan kepada pengunjung dalam acara Festival Durian Lolong 2023 di lapangan Rejomulyo.
Profil Kabupaten Pekalongan
Dibandingkan dengan Kota pekalongan yang baru berumur 116, usia Kabupaten Pekalongan lebih tua. Bahkan tahun ini kabupaten tersebut berusia 401 tahun.
Lebih tepatnya pada 25 Agustus 2023, Kabupaten Pekalongan berusia 401 tahun. Untuk ukuran kabupaten, wilayahnya tak begitu luas karena hanya memiliki luas keseluruhan 837 Km2 atau 2 persen dari luas keseluruhan Jawa Tengah.
Luas Kabupaten Pekalongan masih luas bila dibandingkan dengan Kabupaten Batang. Luas Kabupaten Pekalongan sama persis dengan luas Kabupaten Temanggung.
Menurut data BPS 2021 jumlah penduduk Kabupaten Pekalongan ada sebanyak 976.504 jiwa atau memiliki sebaran penduduk 1.166 jiwa per Km2.
Berdasarkan data geografis bagian utara, Kabupaten Pekalongan merupakan dataran rendah. Sedangkan di bagian selatan berupa pegunungan, yang juga merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng.
Kabupaten Pekalongan dilewati sungai-sungai besar seperti Kali Sragi dan Kali Sengkarang beserta anak-anak sungainya. Semua sungai itu bermuara ke Laut Jawa.
Wilayah Kabupaten Pekalongan bagian Utara langsung berbatasan dengan Pulau Jawa, sedangkan di Timur berbatasan dengan Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan.
Pada bagian Tenggara, berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga. Sisi Selatan berbatasan Kabupaten Banjarnegara, dan bagian Barat berbatasab dengan Kabupaten Pemalang.
Kabupaten Pekalongan terdiri dari 19 kecamatan, 13 kelurahan, dan 272 desa. Ibu kota Kabupaten Pekalongan berada di Kajen, atau berada di bagian tengah-tengah wilayah kabupaten, sekitar 25 km sebelah selatan Kota Pekalongan.
Asal Usul Pekalongan
Menurut Buku Asal Usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe karya Zaenuddin HM, nama Pekalongan berasal dari kisah Joko Bau putra Kyai Cempaluk yang dikenal sebagai pahlawan di kawasan Pekalongan. Joko Bau mengabdi kepada Sultan Agung, Raha Mataram.
Dikisahkan Joko Bau diperintah sang Raja untuk memboyong Putri Ratansari dari Kalisalak Batang ke Istana Mataram Islam. Namun ternyata Joko Bau malah jatuh cinta dengan sang putri yang diculiknya itu.
Mengetahui hal itu, Joko Bau dihukum Sultan Agung. Sebagai hukumannya Joko Bau diminta untuk mengamankan daerah pesisir yang diserang oleh bajak laut. Saat menjalankan perintah itulah Joko Bau bersemedi di hutan Gambiran dan melakukan topo ngalong (bergelantungan seperi kelelawar atau kalong).
Dari cara bersemedi Joko Bau itulah kemudian daerah itu disebut Pekalongan.
Meski SK Mendagri sudah diterbitkan pada tahun 1996, namun Ibu kota Kabupaten Pekalongan dipindahkan ke Kajen, pada tanggal 25 Agustus 2001. Sebelum jadi ibu kota kabupaten, Kajen hanya ibu kota kecamatan.
Editor : zainal arifin