SEMARANG, iNewsSoloraya.id - Upaya percepatan penanganan banjir di kota Semarang terus dilakukan oleh Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Salah satu yang menjadi fokus perhatian Walikota perempuan pertama di kota Semarang tersebut adalah Kali Babon.
Menurut perempuan yang akrab disapa Mbak Ita Kali Babon menjadi PR utama Pemkot Semarang dalam penanganan banjir.
Walikota menginginkan adanya pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan di sekitaran Kali Babon.
“Masalah di kali Babon, kami tadi sudah menyampaikan untuk dikelola hulu DAS-nya, tadi masterplan-nya lebih ke pengelolaan DAS Sungai Serayu. Tapi sebenarnya kondisinya sama seperti DAS di Kabupaten Semarang. Sehingga harapannya adanya pengelolaan yang ada di atas, ditambah pemberdayaan masyarakat, sehingga diharapkan nanti bencana banjir itu terhindar di Kota Semarang,” ucap Mbak Ita dalam acara Diskusi di Gumaya Tower Hotel, Selasa (7/3).
Acara tersebut bertema stakeholder meeting for the project for flood control master plan toward disaster risk reduction investment. Hadir beberapa narasumber yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.
Di antaranya Imam Budidarmawan Prasodjo, Budi Santoso Wignyosoekarto dan juga dari JICA, Takashi Toyoda.
Kali Babon ini bersumber dari hulu. Ditambah lagi, kurangnya embung atau waduk untuk menahan air dari sungai Mluweh menuju Kali Pengkol membuat masalah banjir sulit teratasi.
“Permasalahannya ada di hulu, dan di hulu itu memang harus ditata. Memang ada satu waduk atau embung di Jratun, tapi itu masih kurang. Saya tadi mohon kalau bisa ada lagi bendung di dekat Sungai Mluweh. Karena Sungai Mluweh ini kan yang turun ke Kali Pengkol, Dinar,” imbuhnya.
“Tapi memang tahun 2023 belum bisa, diharapkan tahun 2024. Tapi sambil menunggu pembangunan DAS-nya di atas, diharapkan kita bisa mulai mengelola, karena yang penting ini kan mengelola lingkungan, tidak hanya infrastrukturnya. Kami akan melakukan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan lingkungan di ujung perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kota Semarang,” lanjut Walikota.
Editor : zainal arifin