SEMARANG, iNewsSoloraya.id - Upaya Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu untuk mengatasi persoalan banjir terus berlanjut. Wali kota perempuan pertama di Kota Semarang tersebut menuturkan jika pihaknya masih terus mengupayakan pembebasan lahan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan usai dirinya mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Kerusakan Insfrastruktur Sumber Daya Air dan Jalan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (8/3).
“Kalau kami dari Pemerintah Kota Semarang ini anggarannya sudah disediakan. Sudah ada proses lelang sehingga sebenarnya pada tanggal pada bulan Desember ini kan kontraknya (pembebasan lahan) sudah ada. Nah diharapkan kan akhir Januari ini sudah selesai tapi ternyata sampai awal Maret ini masih negosiasi-negosiasi,” terang Mbak Ita, begitu dirinya akrab disapa.
Mbak Ita menjelaskan, warga pemilik lahan belum setuju dengan harga appraisal yang diajukan karena dinilai kurang tinggi.
Dirinya berharap kesepakatan harga ganti untung yang sesuai dapat segera didapatkan agar proses penanganannya segera berlanjut.
Penanganan rob dan banjir sendiri telah menjadi isu prioritas Mbak Ita sejak awal dilantik sebagai wali kota Semarang.
”Makanya tadi saya minta kepada Dinas PU pokoknya minggu ini bisa selesai, Saya langsung sampaikan kepada Kepala BBWS untuk bisa mempercepat nilai yang final jadi berapa sehingga kita bisa segera membayarkan kepada masyarakat. Yang membiayai BBWS sehingga kami menunggu harga yang sudah final,” lanjutnya.
Rapat Koordinasi Penanganan Kerusakan Insfrastruktur Sumber Daya Air dan Jalan itu sendiri dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar menyebut, keluhan masyarakat terkait banjir dan kerusakan jalan memenuhi aplikasi kanal aduan LaporGub.
Ganjar meminta kepada seluruh pimpinan daerah untuk rajin melaporkan perkembangan penanganan karena perbaikan jalan memerlukan waktu.
"Saya minta seluruh biaya pemeliharaan kalau perlu habiskan sekarang karena ini menjaga keselamatan rakyat. Maka saya minta laporan mereka, saya minta hitung jumlah lubangnya, progresnya dilakukan. Penting untuk menjelaskan ke masyarakat ini tidak bisa selesai langsung. Progres pengerjaan itu rakyat harus tahu, maka saya minta dilaporkan ke masyarakat," tandas Ganjar.
Editor : zainal arifin