Boyolali, iNewsSoloraya.id - Keluarga korban tindak penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh di Boyolali membuat keputusan mengejutkan dengan mengembalikan bingkisan yang diberikan oleh TNI, Minggu (31/12/2023).
Bingkisan berisi buah-buahan dari anggota TNI tersebut dikembalikan sebagai bentuk protes atas kejadian yang menimpa keluarga mereka.
Perwakilan keluarga korban, Dwiratno, mengungkapkan bahwa anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh telah mendatangi keluarga korban di rumah sakit semalam dengan maksud meminta maaf.
Namun, keluarga korban enggan berbicara lebih lanjut dan memilih untuk mengekspresikan ketidaksetujuan mereka melalui tindakan mengembalikan bingkisan tersebut.
"Dia yang bilang mau minta maaf dan lain sebagainya. Pihak korban tidak mau berbicara apapun," kata Dwiratno saat diwawancara di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Minggu (31/12/2023).
Dwiratno menambahkan bahwa keluarga korban tidak hanya menolak bingkisan, tetapi juga menuntut agar kasus ini diusut hingga tuntas di pengadilan.
"Dari pihak keluarga kami tidak mau menerima bingkisan dari TNI. Pihak keluarga penginnya proses hukum sampai tuntas," katanya dengan tegas.
Selain menolak bantuan berupa bingkisan, keluarga korban juga menolak tawaran bantuan biaya perawatan yang disodorkan oleh pihak TNI.
"Dari keluarga sendiri, ditanggung pun tidak mau. Sudah (ditawarkan) tapi tidak mau," kata Dwiratno.
Seperti yang diketahui, insiden kekerasan yang melibatkan anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh menyebabkan tujuh orang mengalami luka.
Dua di antaranya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pandanaran, Boyolali. Identitas kedua korban yang masih dirawat adalah Slamet Andono dan Arif Diva, keduanya merupakan warga Kadipiro Genting Cepogo Boyolali.
Dwiratno menyampaikan bahwa keduanya mengalami luka parah di seluruh tubuh, dari bagian kepala hingga kaki.
"Semua bagian kepala sampai kaki. Ya kalau sadar tapi mau lihat aja susah," ucapnya dengan nada prihatin.
Editor : zainal arifin