Pepadi Kota Semarang Sebut Gen Z Tonggak Pelestarian Pedalangan

Semarang, iNewsSoloraya.id – Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Semarang memacu generasi Z atau Gen Z nguri-uri seni budaya pedalangan. Generasi muda menjadi tonggak pelestarian pedalangan.
Ketua Pepadi Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, tantangan penggerusan budaya lokal Nusantara sangat kuat, sehingga perlu upaya untuk melestarikan budaya pedalangan.
Momentum ulang tahun Pepadi ke-54 penjadi kesempatan baginya untuk memacu para dalang muda semakin mencintai seni pedalangan.
Bahkan, dirinya menyerahkan langsung potongan tumpeng ulang tahun kepada para dalang muda sebagai simbol keberlanjutan pedalangan.
"Tumpeng saya serahkan ke anak muda. Kita punya beberapa dalang muda hasil-hasil dari pembinaan dalang-dalang muda di Kota Semarang," sebut Anang, saat tasyakuran hari ulang tahun Pepadi Kota Semarang, di Pendopo Kautaman, Nongkosawit, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (26/4/2025) malam.
Lebih lanjut, Anang yang juga anggota DPRD Kota Semarang tersebut mendorong sanggar-sanggar seni di Kota Semarang terus maju melestarikan seni budaya pedalangan.
Dalam rangka nguri-uri seni budaya, pihaknya menambah sanggar seni yakni Sanggar Seni Kautaman yabg bisa dimanfaatkan anak-anak muda maulun yang sudah senior untuk lebih mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya di nusantara khususnya pewayangan.
"Ini milik pribadi, tapi kami persilahkan teman-teman atau masyarakat pecinta budaya untuk menggunakan tempat ini sepanjang untuk latihan, gladen, dan sebagainya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Sarosa mengapresiasi upaya Pepadi Kota Semarang dalam mendorong para generasi muda mencintai seni pewayangan. Pihaknya juga sangat mendukung pendirian sanggar ini. Dia berharap dapat memunculkan kader-kader generasi muda yang senang terhadap seni budaya Jawa.
"Ini tempat untuk pengembangan tradisi seni pedalangan dan karawitan. Sehingga, bisa memunculkan kader-kader generasi muda yang senang terhadap seni budaya Jawa," ungkapnya.
Sarosa menambahkan, Pemerintah Kota Semarang juga memiliki program untuk menggaet generasi muda cinta seni budaya pewayangan. Pihaknya menyediakan wadah latihan di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Selain itu, Disbudpar juga menggelar festival serta pentas untuk generasi muda.
"Misalnya, festival dalang anak dan remaja. Ini bentuk kegiatan kami. Kami juga menggelar kegiatan wayang kulit setiap malam jumat kliwon," bebernya.
Editor : zainal arifin