JAKARTA, iNewsSoloraya.id - Pandemi Covid-19 membuat banyak orang harus di rumah saja. Pandemi yang berlangsung lebih dari dua tahun ini juga berisiko membuat kesehatan tulang mengalami kemunduran.
Dibutuhkan makanan dan suplemen yang mengandung kalsium. Tujuannya untuk menjaga kesehatan tulang.
Lantas, bagaimana cara menjaga tulang tetap sehat? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (31/7/2022).
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Dr. Isa An Nagib, mengibaratkan tulang sebagai gelas yang berisi air, yang seiring dengan bertambahnya usia, gelas itupun mulai mengalami kebocoran, mulai keluar isi airnya.
Kenapa seperti itu? Menurut dr Isa, pada usia 0-30 tahun, tulang mengalami deposisi atau tulang itu lebih banyak pembentukan dibandingkan resorption atau pembongkaran. Namun di atas usia tersebut, secara fisiologis tulang mengalami degenerasi, terjadi lebih banyak pembongkaran, sehingga isi di dalam gelas berkurang terus.
"Kondisi seperti itu apabila terus menerus dibiarkan akan membuat kondisi tulang tidak baik. Tulang jadi rentan patah, bahkan hanya kepeleset saja bisa membuat tulang jadi patah," kata dr Isa melalui keterangan virtualnya belum lama ini.
Menurut dia, keadaan seperti ini tidak boleh dibiarkan. Pasalnya, akan membuat kualitas hidup seseorang menjadi berkurang. Untuk memperbaikinya tidak hanya biaya, tapi harus melewati operasi yang berisiko dan masa pemulihan juga akan memakan waktu lama.
"Suplemen berfungsi sebagai salah satu filling atau pengisi dari gelas yang sudah bocor tadi, sehingga kondisi kesehatan tulang kita tidak cenderung tergerus terus. Bila kondisinya sudah semakin parah, maka diperlukan treatment lain untuk menyumpal yang bocor tadi, antara lain dengan pengobatan. Hal ini terjadi apabila kondisi tulang mengalami osteopenia atau osteoporosis," ujar dr. Isa yang juga menjabat sebagai Direktur Utama di RS Siaga Raya.
Jumlah kalsium yang dibutuhkan
Dr. Isa menambahkan, dosis harian kalsium berbeda jumlahnya berdasarkan umur. Usia 1-3 tahun hanya membutuhkan 700 mg kalsium per harinya, sedangkan di usia 4-8 tahun akan meningkat menjadi 1.000 mg per hari, dan 1.300 mg per hari pada usia 9-18 tahun.
"Dosis 1.300 mg per hari ini juga diperlukan pada seorang wanita saat hamil. Kita tidak bisa memastikan apakah dari makanan, susu, dan sebagainya bisa mendapatkan kalsium dengan kadar sebesar itu," katanya.
Lebih jauh dia menegaskan, sebenarnya suplemen itu sama seperti makanan, namun dalam bentuk yang berbeda. “Istilahnya, suplemen itu adalah ekstrak dari makanan yang kita konsumsi," kata dr. Isa.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk mengonsumsi suplemen tulang, sebagai tambahan dari karena dari makanan atau susu yang kita konsumsi.
Lengkapi dengan vitamin tambahan
Mengonsumsi kalsium dan vitamin D3 juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. "Bayangkan, pada saat pandemi, kita banyak minum vitamin D3 dengan kandungan kalsium tinggi. Jika kalsium tersebut itu tidak masuk pada tempatnya, misalnya ke usus, itu akan berbahaya.
"Bahkan, kalsium juga bisa numpuk ke ginjal, kalau tidak ada yang mengarahkan. Bila kalsiumnya banyak ada di pembuluh darah, maka berpotensi membentuk plak yang membuat risiko serangan jantung," ujar Dr. Isa.
Menurutnya, agar konsumsi vitamin D3 dan kalsium bisa pas dan hanya masuk ke tulang, bukan beredar di darah, maka dibutuhkan tambahan Vitamin K2 yang berfungsi mengarahkan dan memastikan kalsium masuk ke tulang.
"Vitamin K2 itu fungsinya mengikat agar kalsium itu tepat sasaran, diletakkan di tulang, bukan di tempat yang lain. Karena kalau kalsium diletakkan di pembuluh darah, akan menjadi plak, dan ini berbahaya dan membahayakan jantung," kata dia.
"Artinya, kalau kalsium tidak tepat sasaran dan tercecer di berbagai tempat yang bukan semestinya, akibatnya berbahaya. Nah, fungsi vitamin K2 ini adalah mengarahkan dan mengawal kalsium masuk tepat sasaran ke dalam tulang," papar Dr. Isa.
Selain Vitamin K2, kandungan magnesium juga penting yang berfungsinya sebagai pengontrol, agak mirip dengan vitamin D3.
"Magnesium itu fungsinya untuk membantu penyerapan kalsium, sehingga kadar kalsium di dalam tubuh menjadi cukup. Artinya, magnesium itu yang mengoptimalkan penyerapan Kalsium dan K2 yang mengarahkan ke tempatnya. Magnesium 50 mg akan membantu mengoptimalkan penyerapan kalsium ke tulang sehingga mencegah risiko adanya kalsium yang tidak terserap tercecer di pembuluh darah,” kata dr Isa.
Tips menjaga kesehatan tulang
Dr. Isa juga memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan tulang. Kuncinya adalah harus preventif, dalam arti pencegahan yang lebih baik dibandingkan pengobatan.
Adapun tips berikut adalah pertama, mengonsumi makanan-makanan dengan kandungan kalsium yang cukup untuk kebutuhan harian. Kedua, melakukan aktivitas dan olahraga yang mampu menjaga kepadatan tulang, seperti bersepeda, lari, jalan, dan sebagainya.
Ketiga, hindari aktivitas dan kebiasaan yang mendorong percepatan dari pengeroposan tulang. Contohnya, merokok, minum alkohol rutin, dan sebagainya.
Keempat, tambahkan suplemen yang mengandung kalsium dan pastikan mengonsumsi suplemen kalsium yang mengandung Vitamin K2 dan Magnesium sebagai pencegahan.
"Kelima, rutin mengonsumsi suplemen setiap hari baik dilakukan. Saat seorang wanita sedang hamil dan menyusui, kebutuhan kalsium meningkat sehingga harus ditambahkan dengan suplemen," katanya.
Kemudian, keenam, cek massa tulang secara rutin tiap enam bulan sekali.
Pada kesempatan yang sama, DR. Raphael Aswin Susilowidodo selaku VP Research and Development SOHO Global Health mengatakan PT Soho Global Health terus berinovasi untuk dapat memberikan produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat, salah satunya lewat kehadiran Imboost Bone.
"Kami melihat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan tulang sudah semakin baik saat ini. Namun sayangnya, masih kurang informasi tentang pentingnya vitamin dan mineral yang dapat membantu penyerapan konsumsi kalsium dosis tinggi dengan lebih baik,” papar DR. Aswin.
Menurut dia, karena itulah, PT Soho Global Health melihat pentingnya peranan Vitamin D3, Vitamin K2, dan Magnesium untuk membantu penyerapan kalsium lebih optimal ke dalam tulang.
Editor : zainal arifin