“Habis bersih-bersih, cek aja HP-nya, nggak ada apa-apa,” jawab petugas cleaning service tersebut.
Jawaban tersebut dirasa janggal, sebab ketiga orang yang menunggu di luar sama sekali belum menyebut ada kejadian apa, apalagi harus memeriksa handphone. Saat akhirnya dicecar tentang pertanyaan terkait aduan Isfi, alih-alih langsung mengakui perbuatannya, AS malah tampak emosi dan beralibi.
Karena ada jeda waktu cukup lama sebelum AS keluar dari toilet wanita, Isfi berpendapat orang tersebut punya cukup waktu untuk menghapus foto atau video yang mungkin telah diambilnya, sehingga memang barang bukti tak akan ditemukan
“Pak, di sini saya mau melihat komitmen dari PT KAI untuk melindungi penumpang dari berbagai macam tindak pelecehan seksual atau asusila,” tegasnya pada para petugas di Stasiun Ciamis.
Baginya, terlepas dari ada tidaknya bukti pada handphone terduga pelaku, ia sudah merasa dirugikan, tidak nyaman, dan sangat terganggu.
Kepala Stasiun Ciamis kemudian melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian, dan 2 orang petugas dari Polsek Ciamis datang untuk menangani perkara tersebut. Setelah dilakukan pendekatan dan interogasi oleh pihak kepolisian terhadap terduga pelaku AS, akhirnya yang bersangkutan mengakui perbuatannya.
Pembicaraan kemudian dilakukan dengan melibatkan pimpinan Stasiun Ciamis, pihak kepolisian, dan perwakilan perusahaan PT Reska, vendor cleaning service yang membawahi petugas tersebut.
Editor : zainal arifin