get app
inews
Aa Text
Read Next : HARU! Bayi di Palopo Diwisuda Menggantikan Ibunya yang Telah Tiada

Dua Percakapan Pedih

Jum'at, 24 Maret 2023 | 10:23 WIB
header img
Sedihnya patah hati

Lang, maafkan jika rasa maya kita tak dapat kubenihkan ketika telah berada di rumah. aku terpenjara dalam rasa yang lain, rasa nyata yang --meski kuakui tak seindah rasa maya bersamamu-- harus kuterima sebagai ''kebenaran''.

Nja, tentu saja aku tak akan mengganggu kamu di rumah: rumpun kesenangan yang diciptakan kenyataan hanya untukmu. cukuplah, kita menjalinnya di sesela waktu luang yang tumbuh di sekitar rutinitasmu. lagi pula, mungkin, bagimu rasa maya itu hanya hal bisa, pelipur lara kala lelah mendera, jeda di antara penjara waktu. dan karena itu, jika hanya untuk memperturutkan rasa maya itu membuatmu harus mengorbankan banyak hal, aku pasti merasa berdosa.

anggap saja ini jalinan permainan, ''pilinan emosi'', yang kita semai-tumbuhkan dalam kesenangan, di antara gegas-gesa.

hanya semacam hasrat untuk membangkit naluri infantil kita, mengatakan apa pun yang kita mau, seperti saat dosa pertama belum tercipta.

Nja, aku hanya bermaksud kita membuat ruang, dan menggambari sketsa-sketsa rasa di situ.

ruang itu tampa kepemilikan, bukan punyaku, atau hakmu, dan tak ada tabu. nanti, kuimpikan, kita dapat menuliskan, merasakan, apa pun, bahkan sesuatu yang semula tidak kita pikirkan, sebuah khayalan, yang di dalam mimpi pun mungkin ingin kita hindari.

lalu, akan kita namakan apa rasa maya itu, Lang?

Nja, Senjaku, marilah ikutkan ke mana rasa membawa. tak usah memikirkan makna: akan ke mana. atau estetika: indah dan cela. kita hanya mencipta sesuatu yang digetarkan hati kita.

Editor : zainal arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut