BOYOLALI, iNewsSoloraya.id - Kesenian Reog bukan hanya ada di Ponorogo, Jawa Timur saja, tetapi juga ada di Boyolali Jawa Tengah. Kesenian Reog Khas Boyolali ini sangat menarik untuk dinikmati, karena merupakah kesenian tradisional Jawa yang dipadu dengan berbagai peralatan musik moderen.
Salah satunya adalah Reog Pusaka Krida Budaya Boyolali, yang tampil memukau di desa Karanggeneng, Boyolali, Senin (15/8). Pentas kesenian Reog ini sebagai salah satu upaya untuk nguri-uri budaya di kabupaten Boyolali, yang difasilitasi oleh DPRD Jawa Tengah, dalam acara program Media Tradisional. Ada beberapa tarian yang ditampilkan oleh Reog Pusaka Krida Budaya, yaitu Tari Topeng Ireng, Buto Gedruk dan Jaranan.
Selain pentas Reog, juga digelar diskusi budaya dengan menampilkan pembicara anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Paramita Atika Putri, Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta, dan Seniman Boyolali Triyatno Hadi Saputro.
Dalam dialog yang akan disiarkan di iNews TV dan radio itu, anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Paramita Atika Putri menyampaikan apresiasinya terhadap pementasan kesenian Reog yang sangat menarik tersebut.
"Boyolali kaya akan berbagai kesenian tradisional, yang bukan hanya menarik tetapi mempunyai nilai-nilai filosofi yang patut diteladani. Oleh karana itu, selaku wakil rakyat saya akan selalu mendukung berbagai kreasi anak bangsa tersebut sebagai bagian dari nguri-uri budaya bangsa" ujar Paramita.
Sejalan dengan Paramita Atika Putri, Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta sangat mendukung berkembangnya kesenian tradisional sebagai di daerahnya.
"Peran serta Pemkab Boyolali mendukung dan mengembangkan kesenian di desa-desa yang ada di Boyolali sangat tinggi. DPRD Boyolali juga menganggarkan untuk kelompok kesenian, sekitar 10 juta per kelompok. Namun karna jumlah kelompok keseniannya di Boyolali banyak, maka bantuan tersebut dilakukan secara bergiliran" ujar Susetya Kusuma Dwi Hartanta yang juga anggota DPRD Kabupaten Boyolali.
Sementara itu, seniman Boyolali Triyatno Hadi Saputro menyatakan bahwa genre Reog boyolali berbeda dengan Reog Ponorogo. Reog Boyolali musiknya merupakan perpaduan antara musik tradisional dan musik moderen.
"Reog khas Boyolali menggambarkan kehidupan sehari-hari, masyarakat setempat. Contohnya Tari Topeng Ireng menggambarkan anak muda giat bekerja, giat berolah raga, tak lupa ibadah. Sedangkan Tari Gedrug Buto arti Buto adalah lambang keserakahan, lewat tarian tersebut dan nyanyian kita diingatkan agar manusia tidak serakah seperti buto" ujar Triyatno yang juga pimpinan Reog Pusaka Krida Budaya Boyolali.
Triyanto juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Paramita Atika Putri yang telah memfasilitasi pementasan kesenian Reog tersebut, dan berharap kegiatan menarik ini terus dilakukan oleh DPRD jateng.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait