YOGYAKARTA, iNewsSoloraya.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi dua kali guguran lava pijar sejauh 1.500 meter ke arah barat daya sepanjang pagi ini. Asap kawah berwarna putih bertekanan lemah juga teramati setinggi 15 meter di atas puncak kawah.
“Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya sepanjang pukul 00.00-06.00 WIB,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/9/2022).
Agus mengatakan, dilihat secara visual gunung terlihat jelas hingga kabut 0-II, dengan asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis. Ketinggian antara 10-15 meter di atas puncak kawah.
Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dengan suhu udara 13-17 derajat Celsius, kelembaban udara 59-95 persen dan tekanan udara 837.3-918 mmHg.
Untuk gempa tercatat ada 21 gempa guguran dengan amplitudi 3-16 mm, durasi 19.3-184.8 detik. Gempa embusan sekali dengan amplitudo 3 mm dengan durasi 16,5 detik. Sedangkan gempa hybrid atau fase banyak enam kali dengan amplitudo 3-5 mm, S-P 0,2-0,5 detik, duurasi 8-10,2 detik.
“Gempa vulkanik dalam 21 kali, dengan amplitudo 3-8 mm, S-P, 0,2-0-6 detik, durasi 7,2-11 detik,” katanya.
Sampai saat ini tetap berada di level III atau siaga. BPPTKG mereomendasian adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait