Jakarta, InewsSoloraya.id - Pasca terjadi Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang dan 400 orang lainnya luka-luka, muncul petisi mendesak Ketua Umum PSSI Iwan Bule untuk mundur dari jabatannya.
Petisi tersebut kini telah ditandatangani lebih dari 11 ribu orang di dunia maya. Hal itu bisa dilihat sejak Kamis (6/10) di situs Change.org.
"11.431 telah menandatangani. Mari kita ke 15.000. Dengan 15.000 tanda tangan, petisi ini menjadi salah satu petisi paling banyak ditandatangani di Change.org," tulis situs Change.org.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) malam telah menyita perhatian dunia.
Hal itu lantaran tragedi ini telah menewaskan 131 orang, baik ibu-ibu, anak-anak, hingga balita. Bahkan hingga kini ratusan orang masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit di Jawa Timur karena mengalami luka berat dan ringan.
Atas kejadian itu desakan agar Iwan Bule mundur dari kursi Ketua PSSI semakin menguat. Change.org sebagai situs pembuat petisi mencoba mewadahi aspirasi masyarakat tersebut.
Petisi dengan judul 'Tragedi Kanjuruhan, Desak Ketua Umum dan Pengurus PSSI Mengundurkan Diri' ini dibuat kali pertama pada Rabu (5/10). Lewat petisi tersebut, Change.org mengungkapkan bahwa masyarakat merasakan duka yang sangat mendalam atas banyaknya korban meninggal dunia.
"Kita begitu berduka. Kita harus bangkit dengan prestasi. Kalau pun kita dihukum FIFA kita manfaatkan itu untuk benah-benah di dalam negeri," kata sang penulis bernama Ete di situs Change.org.
"Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia [PSSI] untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan," tambahnya.
Desakan agar Iwan Bule mundur juga ramai di media sosial. Banyak netizen yang menuntut agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua PSSI.
Tapi Iwan Bule sudah berikan respons soal desakan publik untuk mundur dari Ketua PSSI usai Tragedi Kanjuruhan.
"Ya desakan semua orang bisa bicara apa saja," katanya saat menjawab pertanyaan soal desakan mundur di Polres Malang, Senin (3/10).
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait