JIKA ada pelantun yang dinilai keras oleh Judika, justru Neyl yang mendapatkannya. Judika, yang biasanya kalem dan cenderung menjaga kalimat ketika menilai, yang berbeda dari Anang, justru memberikan nada berbeda saat melihat Neyl.
Neyl memang terlihat terlalu percaya diri di panggung Spektakuler Show Indonesian Idol, di RCTI, Senin malam (6/2). Memilih lagu ‘’Tetap dalam Jiwa’’ dari Isyana Saraswati, Neyl memberi lengkingan tinggi berkali ulang.
Tapi, kali ini Neyl tidak memberikan getaran kepada pendengar. Neyl tampak seperti terlalu memaksakan diri dengan lengkingan itu, sehingga bukannya asik, jadi mengganggu di telinga.
Wajar, tidak seperti minggu lalu, tak ada yang memberikan tepukan berdiri kali ini. Para juri tampaknya cukup kecewa dengan cara Neyl mengeksekusi lagu Isyana itu.
‘’Sorry aku nggak berdiri. Kamu tidak mulus kali ini. Malam ini tidak sesempurna kemarin. Kamu tetap menari, tetap menghibur, tapi kamu bisa lebih baik…’’ Anang.
Anang mematok kualitas tinggi karena berharap pada penyanyi gondrong itu. Judika juga senada, dan menilai kebangkitan musik rock Indonesia ada di tangan Neyl. Tapi, ‘’Eksekusinya berantakan. Jauh banget dari yang kemarin. Tetep aku mendukung kamu, tapi ini tidak boleh terulang lagi,’’ kritik pedas Judika.
Berbeda dari Neyl, Judika memberi pujian pada Rahman. Melantunkan ‘’Seperti Kisah’’ milik Rizky Febian, dia ngerap di beberapa part, memberi kesan rancak pada lagu dengan beat yang cukup datar ini. Improvisasi yang dipuji BCL dan Rossa.
‘’Malam ini salah satu penampilan terbaikmu. Lagu ini jadi milik kamu, improvisasi dikit tapi udah kena. Aku nggak bilang ini spektakuler, tapi ini terbaik versimu,’’ kata Judika.
‘’Gaya kamu enak. Serak kamu yang unik, harus kamu ekspor lagi. Menjaga mik itu sangat penting. Saat rap itu keren, tapi nyanyinya nggak keren,’’ tandas Anang.
‘’Buat aku kamu itu keren. Tapi ya untuk spektakuler… ya sedikit lagilah ke sana…’’ ajak BCL.
Penampil Lelaki Cukup Aman
Penampil lain, Rony memilih lagu ‘’Karena Kucinta Kau’’ milik BCL. Dan Rony berhasil keluar dari lagu milik Unge ini, dia mengimprovisasi nada, sehingga lagu ini jadi miliknya.
Romantisme yang dibangun Rony cukup berhasil, apalagi dengan penari latar yang sangat piawai membangun keintiman. Cuma, visualisasi yang terlalu intim dengan penari, membuat fokus penonton jadi ‘’terganggu’’.
‘’Ini menurut aku penampilan kamu terbaik malam ini. Terimaksih telah menyanyikan lagu aku, yang bisa menjadi milik kamu,’’ seru BCL pada Rony, yang sebelumnya berduet dengannya.
‘’Kamu bisa nge-blend dengan lawan duet kamu, nggak gampang lho itu,’’ puji Rossa.
Alfredo, yang dengan lembut membawakan ‘’Mamma Know Best’’, juga dipuji para juri. Dia bahkan mendapatkan 3 pujian berdiri dari Rossa, Judika, dan BCL.
‘’Ini yang ditunggu-tunggu, Alfredo. Aku bersyukur bagneet, kamu waktu itu kita selamatkan. Kamu bernyanyi dengan baik, kamu tunjukkan apa yang kami bisa. Kamu tunjukkan kamu memang layak di panggung ini,’’ kata Rossa.
‘’Luar biasa totalitas kamu. Jadi nggak ada alasan aku untuk duduk. Ke depannya kamu akan lebih berbahaya lagi,’’ tandas Judika.
Anang yang tidak berdiri memberi alasan. ‘’Mimik dan mata kamu tidak memberikan seperti lagu, ke mana-mana mata kamu,’’ kritik Anang.
Judika ternyata setuju dengan penilaian Anang.
David Bayu memberi alasan yang nyaris senada mengapa dia tidak juga berdiri. ‘’Secara visual semua keren, tapi penyampian ke dalam belum maksimal, belum spektakuler.’’
Selain Neyl, Danil juga dikritik juri meski tak sekeras si gondrong. Membawakan ‘’Ayat Ayat Cinta’’ Rossa, Danil dianggap main aman, sekadar bernyanyi baik.
‘’Sayang sekali, kamu membawakan itu tidak menggetarkan. Aman-aman saja, tapi tidak ada yang spesial, cenderung membosankan,’’ terang David ‘Naif’ Bayu.
‘’Kamu tadi itu gagal banget,’’ tandas Anang.
‘’Ya nggak gagal banget juga, Mas…’’ bantah Rossa.
Juri memang biasa berdebat dan tak bersetuju atas penilaian lainnya. Tapi, juri tampak tercekat bersama ketika yang kemudian berada di tiga terbawah adalah Paul, Rahman, dan Rachel.
Paul tidak jelek, Rahman cukup menghibur, Rachel meski dikritik, tapi dianggap memberi kelembutan dan mampu mempersembahkan lagu yang baik. Neyl yang dikritik amat keras, tapi justru aman. Di sini, pondasi dukungan memang amat penting, karena mampu menyelamatkan bahkan ketika penampil tampil tak maksimal.
Dan Rachel, penyanyi termuda dalam kontestasi kali ini, harus angkat koper dan pulang. Para penggemar tidak lagi menginginkan dia tampil di minggu depan. Dalam lomba, yang bukan berbasis kualitas, kadang keadilan memang tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait