SEMARANG, iNewsSoloraya.id - Ribuan warga Kota Semarang membanjiri halaman Balaikota untuk berbelanja Paket Sembako Murah dan Bazar Ramadan 1.444 Hijriyah. Mereka sangat antusias karena dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran.
Salah seorang warga yang turut berbelanja, Markini, mengungkapkan rasa senangnya, "Alhamdulillah Saya senang dengan adanya bazar Ramadan yang digelar oleh Pemkot Semarang. Ini sangat membantu, terlebih sebentar lagi kan lebaran. Selain murah juga bermanfaat. Terimakasih Bu Walikota beserta jajarannya," tutur Markini dengan wajah penuh kegembiaraan.
Meskipun Semarang tercatat sebagai kota besar dengan inflasi rendah menjelang Lebaran, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, tidak ingin lengah dan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Salah satunya adalah dengan menggelar penjualan Paket Sembako Murah dan Bazar Ramadan 1.444 Hijriyah di Balaikota Semarang selama dua hari, mulai dari Kamis (13/4) hingga Jumat (14/4).
Sebanyak 4.900 paket sembako murah didistribusikan oleh Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Perdagangan untuk meringankan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran.
Sembako yang terdiri dari 5 kg beras, 2 liter minyak, dan 1 kg gula pasir senilai Rp 100.000,- dapat ditebus dengan harga yang sangat murah, hanya seharga lima puluh ribu rupiah.
"Kota Semarang memperoleh pujian dari berbagai pihak termasuk BPS karena berhasil menekan inflasi di bulan puasa," ungkap mbak Ita, sapaan akrab Walikota Semarang, saat membuka Bazar Ramadan.
Selain aktif menggelar bazar, Mbak Ita juga menggerakkan jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang untuk berbelanja bersama ke Pasar Johar dan pasar tradisional lainnya.
"Para ASN akan dijadwalkan berbelanja ke pasar sekaligus untuk membantu pedagang dan berbagi rejeki," pungkas Mbak Ita.
Dari total 12 ribu ASN, untuk gelombang pertama, 2.000 ASN akan dijadwalkan berbelanja di Pasar Johar pada Jumat (14/4).
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan bazar murah yang digelar Bank Indonesia dan Provinsi Jawa Tengah dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Sisanya, 10 ribu ASN akan dibagi secara merata pada pasar tradisional lain di Kota Semarang.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengungkapkan kalau pihaknya memilih mendistribusikan cabai merah dan bawang merah seharga seribu rupiah per seperempat kg. Kedua komoditas ini dipilih karena sering memicu inflasi.
"Kita memilih cabai dan bawang merah memang salah satu pemicu inflasi terutama ketika bulan Ramadan dan hari raya. Makanya besok (Jumat hari ini) kita akan mengadakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan," terang Rahmat Dwisaputra.
Pihaknya pun menerangkan jika GNPIP ini meliputi operasi pasar murah di sisi hilirnya, sementara di sisi hulu ada digitalisasi farming.
Lanjutnya, inflasi pada bulan Maret 2023 tercatat 0,2 lebih rendah dibandingkan dengan Maret 2022, sehingga mengakibatkan inflasi tahun ke tahun (yoy) turun dari 5,29 menjadi 4,81.
Angka inflasi yang biasanya menjadi momok menjelang Lebaran justru berhasil dikendalikan melalui berbagai upaya pengendalian harga di Kota Semarang.
Di antaranya, menggelar sejumlah operasi pasar, Pasar Pak Rahman yang dilakukan secara roadshow di 16 kecamatan, dan keberadaan BUMD Lumbung Semar.
Tidak hanya menekan inflasi, tetapi berbagai kegiatan ini juga dinilai berhasil menjaga daya beli masyarakat tetap baik dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya kerjasama antara berbagai stakeholder, mulai dari BUMD, BUMN, pelaku usaha, UMKM, TP PKK, dan GOW, diharapkan dapat ikut membangkitkan ekonomi Kota Semarang
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait