Semarang, iNewsSoloraya.id - Dalam sebuah adegan yang penuh kehangatan dan kebahagiaan, sebuah kelompok remaja mempersembahkan momen istimewa kepada anak-anak berkaos pink dengan nada riang dan senyuman tulus. Sementara beberapa di antara mereka mengalunkan lagu dengan penuh semangat, yang lain mengisi udara dengan melodi dari senar gitar yang indah. Di antara canda tawa dan percakapan penuh keceriaan, terjalinlah hubungan yang tak terlupakan.
Momen ini terjadi di panggung yang istimewa, Panggung Pagelaran Kasih bertajuk "You & Me Forever," yang meriah dihelat di Teater Liem Liang Peng, Sekolah Nasional Karangturi pada malam Selasa, tanggal 19 September. Tapi panggung ini bukan hanya tentang pertunjukan semata; ini adalah panggung yang menerangi solidaritas sosial, terutama untuk anak-anak yang berjuang melawan kanker.
Inisiatif mulia ini adalah hasil gagasan seorang pemerhati kanker yang berdedikasi, Nancy Halim. "Pagelaran Kasih" yang digagas olehnya bukan sekadar acara hiburan, melainkan panggilan kepada semua orang untuk bersama-sama membantu dan merawat hati anak-anak penderita kanker di Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di Rumah Kita Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Cabang Semarang. Dalam kebaikan yang tulus ini, setiap hati diajak untuk berpartisipasi dan menjadikan perbedaan yang berarti dalam kehidupan mereka.
"Forever You and Me terinspirasi dari kisah perjuangan anak – anak dengan kanker yang merasa sendiri dan berbeda dengan anak – anak yang lain. Kita sebagai insan yang berjiwa sosial hendaknya kita menemani perjuangan mereka dalam proses pengobatan," kata Nancy Halim.
Pemilik perusahaan jamu terkemuka di tanah air, yang juga Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat, hadir dan memberikan donasi Rp300 juta . Foto: ist
Pemilik perusahaan jamu terkemuka di tanah air, yang juga Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat, hadir dan memberikan donasi Rp300 juta untuk membantu rumah singgah yang dikelola oleh YKAKI Cabang Semarang yang terletak di Jalan Kedungjati Semarang, tak jauh dari RSUP dr Kariadi.
"Tugas saya bukan mengobati atau menyembuhkan, tapi mencintai. Seperti yang disampaikan Bunda Teresa, kehadirannya lebih untuk mencintai mereka yang sakit, bukan sekadar mengobati atau menyembuhkan," ujar Irwan Hidayat.
Irwan mengaku, dapat merasakan betapa tidak enaknya menjadi orang sakit. Sejak kecil hingga umur 21 tahun, dirinya selalu didera beragam penyakit. Mulai dari infeksi paru, TBC, hipertensi hingga diabetes membuat dirinya menghabiskan puluhan tahun di rumah sakit.
"Saat itu saya sampai stres, depresi. Sampai mengalami fobia, saya langsung sakit kalau melihat orang sakit. Jadi, saya bisa merasakan bagaimana susahnya jadi orang sakit, apalagi melihat anak-anak penderita kanker. Pasti luar biasa sakit yang dirasakan dan dialami mereka. Bagi pengelola rumah singgah, apa yang dilakukan YKAKI itu bagi saya sungguh luar biasa," ujar Irwan, yang juga alumni Karangturi tahun 1963 ini.
Ketua YKAKI Cabang Semarang Vita Mahaswari menyampaikan terima kasih atas bantuan dari PT Sido Muncul tersebut.
Vita mengatakan, pihaknya meng-cover seluruh biaya pengobatan, akomodasi, transportasi, hingga memenuhi akses hak pendidikan anak. Pihaknya memiliki rumah singgah yang disebut Rumah Kita YKAKI Semarang yang berjarak kurang dari satu kilometer dari RSUP dr Kariadi.
“Kita sebut Rumah Kita supaya anak-anak dan orang tua yang mendampingi bisa merasa nyaman seperti rumah sendiri, dan ini bagus untuk mendukung pemulihan,” imbuhnya.
Kebanyakan durasi pasien melakukan pengobatan selama 2,5 sampai 3 tahun. Oleh karena itu, Vita mengadakan Program Sekolahku agar anak-anak yang menjalani pengobatan dan tinggal di sana tidak tinggal kelas atau putus sekolah.
Di sana, ia memiliki dua orang guru untuk jenjang pendidikan tingkat SD hingga SMA. Programnya itu bahkan telah mendapat dukungan rekomendasi dari SK Kemendikbudristek dan setara dengan pembelajaran di sekolah lainnya.
“Khususnya anak-anak yang sudah remaja kan perlu motivasi langsung supaya tidak tertinggal dengan temannya di luar sana. Nanti kalau sudah sembuh kamu pengin jadi apa? Biar tetap semangat menjalani hidup,” tutur Vita.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait