Semarang,iNewsSoloraya.id – Ratusan jurnalis di Jawa Tengah bersatu dalam tekad yang kuat untuk menjadikan pemilihan umum (Pemilu) sebagai perayaan demokrasi yang damai dan menggembirakan. Dalam suatu acara yang dihadiri oleh berbagai pihak, Deklarasi Pemilu Damai dibacakan secara bersama-sama, dengan komitmen untuk memberikan informasi yang akurat, netral, dan obyektif kepada masyarakat.
Piagam Deklarasi Pemilu Damai ditandatangani oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Jawa Tengah, Teguh Hadi Prayitno, dan Wakil Ketua PWI Jawa Tengah, Zaenal Petir. Acara ini digelar dalam rangka Press Gathering dan Deklarasi Pemilu Damai 2023/2024 di MG Setos pada hari Rabu, 25 Oktober.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, dengan tulus memberikan apresiasi kepada seluruh insan pers di daerah ini yang telah menjalin kerjasama yang erat dengan aparat kepolisian, khususnya Polda Jawa Tengah, dalam upaya menciptakan lingkungan yang tenang, damai, dan kondusif menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
”Pemberitaan pers di Jawa Tengah, selama ini telah memberi aura positif bagi institusi Pori, khususnya Polda Jateng. Deklarasi yang ditandatangani tadi, mudah-mudahan menjadi ikatan antara wartawan dan polisi untuk menciptakan kondisi aman, damai dan kondusif menjelang pesta demokrasi tahun depan,’’ ujar Irjen Ahmad Luthfi.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga mengucapkan selamat ulang tahun bagi Bidhumas Polda Jateng yang merayakan HUT ke-72 Humas Polri. ‘’Dirgahayu kepada Bidhumas Polda. Humas Polri Presisi Untuk Negeri Menuju Indonesia Maju,’’ ujar Kapolda, menirukan tema peringatan HUT Humas Polri tahun ini, sembari menyerahkan potongan tumpeng kepada Kabidhumas Polda Jateng Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.
Piagam Deklarasi Pemilu Damai ditandatangani oleh tokoh penting, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Jawa Tengah, Teguh Hadi Prayitno, dan Wakil Ketua PWI Jawa Tengah, Zaenal Petir. Foto: ist
Kapolda lebih lanjut mengatakan, dalam tahapan pemilu yang sudah berjalan, dimungkinkan terjadi polarisasi dalam masyarakat, akibat perbedaan kepentingan dan pilihan politik.
‘’Kita boleh berbeda diksi, berbeda pilihan politik, tapi jangan sampai masyarakat terpecah belah. Wartawan harus mendinginkan situasi dengan pemberitaan yang positif dan membangun demokrasi, hindari pemberitaan yang tendensius, apalagi menjurus kampanye hitam,’’ tegasnya.
Dalam acara Press Gathering dan Deklarasi Pemilu Damai 2023/2024 itu, dihadiri para pejabat utama polda Jateng, pengurus organisasi wartawan, para pemred, serta ratusan wartawan dari berbagai media.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait