Jakarta,iNewsSoloraya.id - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menyoroti dan mengimbau seluruh awak redaksi untuk senantiasa mengutamakan semangat kebermanfaatan informasi dalam meliput berita, terutama terkait isu konflik bernuansa SARA di Bitung, Sulawesi Utara.
Dalam konteks dinamika politik dan sosial di tanah air, IJTI mengajak semua pihak untuk menjaga kedamaian dan stabilitas keamanan nasional melalui pemberitaan yang bertanggung jawab.
Menanggapi pertikaian dua kelompok massa di Bitung, Sulawesi Utara, IJTI mencatat potensi unsur SARA yang dapat meluas dan berdampak fatal bagi kehidupan berbangsa dan bernegara apabila tidak segera ditangani secara tegas dan tepat.
Sebagai langkah pencegahan, IJTI mendesak agar konflik bernuansa SARA di Bitung dicegah bersama demi menghindari eskalasi yang lebih besar dan berkesinambungan.
Timbulnya eskalasi konflik dapat merugikan masyarakat, dan oleh karena itu, peran media, terutama televisi dan platform audio visual, dianggap sangat penting dalam mencegah serta menyelesaikan konflik beraroma SARA.
IJTI mengeluarkan seruan kepada seluruh anggota, termasuk jurnalis dan pemangku redaksi/newsroom, dengan beberapa poin penting:
1. Pemberitaan dilakukan secara utuh, akurat, lengkap dengan mempertimbangkan berbagai dampak dari pemberitaan.
2. Ikut serta memberikan solusi atas persoalan yang diangkat untuk meredam konflik dan mewujudkan perdamaian.
3. Memegang teguh disiplin verifikasi sebagai panglima tertinggi serta tidak mengamplifikasi konten-konten atau informasi yang beredar di media sosial.
4. Bijak dalam memilih narsum yakni yang memahami persoalan secara utuh, bisa memberikan solusi serta mendamaikan situasi, bukan sebaliknya narsum yang provokatif atau hanya sekedar cari sensasi dan tidak solutif.
5. Tidak mengeksploitasi dan menjadikan isu konflik bernuasa SARA sebagai momen untuk meningkatkan rating, traffic dan gengsi stasiun/media.
6. Pemberitaan harus berorientasi pada keutuhan bangsa serta menjaga kebersamaan semua golongan.
IJTI Pusat berkomitmen untuk mengintensifkan diskusi dan monitoring dengan semua pihak, terutama para jurnalis televisi dan pemangku redaksi, guna saling mengingatkan, menahan diri, dan tidak terpancing menyajikan pemberitaan dan visual konflik bernuansa SARA yang didramatisir.
Pengurus Pusat IJTI, diwakili oleh Ketua Umum Herik Kurniawan dan Sekretaris Jenderal Usmar Almarwan, berharap agar semangat jurnalisme positif terus tumbuh dan menjadikan pemberitaan televisi sebagai garda terdepan dalam memberikan solusi serta mendamaikan berbagai isu konflik, termasuk konflik sosial yang bernuansa SARA maupun lainnya.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait