Semarang, iNewsSoloraya.id - Pada tahun ini, Pemerintah Kota Semarang memperluas jaringan peringatan dini dengan menambahkan tujuh unit Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) yang dipasang di sejumlah titik rawan bencana banjir. EWS ini berfungsi untuk mendeteksi potensi banjir di Ibukota Jawa Tengah.
Endro Pudyo Martantono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, mengungkapkan bahwa pemasangan dilakukan secara merata di beberapa titik, mulai dari hulu hingga hilir.
Penentuan lokasi pemasangan didasarkan pada hasil survei yang menunjukkan tingkat rawan banjir atau kenaikan air yang signifikan.
"Pemasangan dilakukan berdasarkan lokasi-lokasi yang telah disurvei rawan banjir atau kenaikan air yang signifikan," ungkap Endro pada Senin (27/11).
Menurut Endro, peningkatan jumlah teknologi pemantauan dini ini bertujuan untuk memperkuat upaya mitigasi dan respons masyarakat dalam menghadapi potensi banjir di Kota Semarang.
Selain itu, hal ini akan memudahkan pemetaan jalur evakuasi ketika ancaman banjir sudah mendekati. EWS ini beroperasi secara 24 jam dan dilengkapi dengan kamera pengawas (CCTV).
"Apabila ketinggian air sudah melebihi batas, ditandai dengan alarm di EWS akan berbunyi," tambahnya.
Selain tujuh unit EWS baru pada tahun 2023, Kota Semarang sebelumnya telah memasang 10 EWS.
Lima di antaranya dipasang pada tahun 2022 di Pudakpayung, Banyumanik, Tugu Suharto, Banjir Kanal Timur (BKT), Mayangsari, dan Intake Jatibarang.
Lima EWS aktif lainnya tersebar di Mateseh, SMP Hasanudin 5 Mangkang Wetan, Karangroto, Bendung Plumbon, dan Mangkang Kulon.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait