Jakarta, iNewsSoloraya.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding menyatakan pentingnya kontribusi pekerja migran terhadap devisa negara. Hal itu disampaikan Abdul Kadir, Selasa (21/10/2024).
Agar kontribusi tersebut makin menambah devisa negara, maka Abdul Kadir mengungkapkan strateginya, yakni dengan memperluas negara-negara tujuan bagi pekerja migran Indonesia.
Meski begitu, ia menekankan pekerja migran yang dikirim ke negara tujuan adalah pekerja terampil. "Fokus utamanya adalah pada pekerja terampil (skillful workers), yang diharapkan dapat meningkatkan devisa sekaligus membantu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia," tandasnya.
Untuk diketahui Abdul Kadir baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Kementerian tersebut sebelumnya menjadi ranah Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Abdul Kadir lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 25 Maret 1974. Dia memulai kiprahnya di dunia politik sejak usia muda.
Lulusan Fakultas Perikanan Universitas Diponegoro, Semarang itu, melanjutkan studi magister ilmu politik di Universitas Nasional Jakarta. Sejak kuliah, Abdul Kadir aktif berorganisasi dan bergabung dengan PKB pada usia muda.
Karier politiknya terus melejit setelah terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Tengah dalam usia yang masih sangat muda, yaitu 26 tahun. Abdul Kadir juga menduduki sejumlah posisi strategis di PKB, termasuk menjadi Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Tengah dan Ketua DPW PKB Jawa Tengah.
Pada Pemilu 2009, dia terpilih sebagai anggota DPR RI dan menjadi Ketua Komisi VIII yang menangani bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.
Pada tahun 2012, ia berpindah ke Komisi VI yang mengurus persoalan perdagangan, investasi, koperasi, dan BUMN.
Kariernya di PKB terus menanjak dengan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP PKB pada periode 2014-2019.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait