Semarang, iNewsSoloraya.id - Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) menyelenggarakan seminar bertema "Aspek Keselamatan Ketenagalistrikan dalam Pemenuhan Akses Listrik Masyarakat" yang berlangsung di kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Madukoro, Tawangmas, Kota Semarang, Selasa (29/10/2024).
Ketua MKI Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ir. Soewondo Koesoemo, mengungkapkan bahwa meningkatnya kasus kebakaran gedung dan rumah akibat konsleting listrik disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat terhadap aturan keselamatan listrik.
"Seminar ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya mematuhi UU No. 30 tentang Ketenagalistrikan serta peraturan pemerintah terkait keselamatan listrik. Di Jawa Tengah, sudah ada edaran gubernur yang menekankan pentingnya mematuhi aturan keselamatan listrik ini," ujar Soewondo seusai seminar.
Soewondo menjelaskan, peraturan keselamatan listrik telah mengatur standar yang mencakup penggunaan material ber-SNI serta sertifikasi kompetensi bagi teknisi instalasi listrik. "Standar ini sangat penting demi menjamin keselamatan," tambahnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa pegawai PLN juga harus memenuhi standar kompetensi yang sudah ditetapkan. "Mereka yang bertugas memasang listrik, memeriksa jaringan, hingga menjual listrik wajib memiliki sertifikasi kompetensi," tegas Soewondo.
Menurutnya, sosialisasi terkait keselamatan listrik harus terus dilakukan karena ada perubahan kepengurusan di tingkat RT, RW, lurah, dan camat. "Sosialisasi harus konsisten agar kesadaran masyarakat tetap terjaga," jelasnya.
Peran Kolektif untuk Mewujudkan Keselamatan Ketenagalistrikan
Senior Manager Operasi PT PLN Pusat Manajemen Proyek, Ir. Romy S. Adiwardhana, yang hadir mewakili General Manager, menegaskan bahwa aspek keselamatan ketenagalistrikan sangat penting dalam memastikan akses listrik yang aman, andal, dan ramah lingkungan bagi masyarakat, termasuk di daerah terpencil.
Romy menekankan bahwa tanggung jawab menjaga keselamatan listrik bukan hanya milik pemerintah dan penyedia listrik saja, tetapi juga masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. "Partisipasi masyarakat dalam seminar ini menunjukkan peran penting setiap pihak dalam mewujudkan listrik yang aman dan andal," kata Romy.
Romy berharap seminar ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan operasional listrik. "Kami harap acara ini bisa meningkatkan pemahaman kita semua mengenai pentingnya standar keselamatan dalam setiap tahap instalasi dan operasional listrik, mencakup regulasi dan teknologi terbaru," tambahnya.
Seminar ini juga mencakup sesi diskusi yang dimoderatori oleh Soewondo Koesoemo. Diskusi menghadirkan sejumlah pemateri berpengalaman, antara lain Ir. Heru Setiawan dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan; Ir. M. Sofi Hadi dari PLN Pusat; dan Suhardi ST, MSi dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kompetensi Proserat dan Vokasional kepada tiga peserta yang sebelumnya mengikuti uji kompetensi, sebagai bentuk komitmen peningkatan kualitas dan profesionalisme tenaga listrik di Indonesia.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait