SOLO, iNewsSoloRaya.id - PNM Liga Nusantara 2024/2025 resmi bergulir. Pertandingan perdana yang mempertemukan Sumut FC dan PSDS Deliserdang di Stadion Sriwedari, Solo, menandai dimulainya kompetisi sepak bola kasta ketiga di Indonesia. Acara pembukaan dimeriahkan dengan tendangan pertama oleh sejumlah tokoh penting di dunia sepak bola dan perbankan.
Dengan tendangan perdana yang dilakukan oleh para petinggi PT LIB, PT PNM, dan PSSI di jantung Stadion Sriwedari, Solo, PNM Liga Nusantara 2024/2025 resmi dimulai. Momen bersejarah ini menandai babak baru dalam perkembangan sepak bola nasional.
“PNM Liga Nusantara memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan liga lainnya, dengan peserta yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Harapannya, musim depan jumlah peserta dapat bertambah menjadi 24 tim, serta kompetisi bisa dimulai dengan format home-away sejak awal,” ujar Ferry Paulus, Direktur Utama PT LIB.
Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti, turut menambahkan bahwa keterlibatan PNM dalam Liga Nusantara adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung perkembangan sepak bola nasional. “Acara ini sejalan dengan komitmen kami mendukung sepak bola Indonesia. Di Solo, kami juga mengundang nasabah PNM untuk membuka booth UMKM guna menggerakkan kegiatan ekonomi di sekitar stadion,” kata Prasetya.
PNM terus mendukung program pemerintah melalui pemberian akses pembiayaan, pendampingan, serta modal intelektual dan sosial bagi UMKM. Hal ini bertujuan agar pelaku UMKM dapat memiliki daya saing yang lebih tinggi dan meningkatkan kepercayaan pembeli.
“Sebagai bagian dari Holding Ultra Mikro bersama BRI dan Pegadaian—di mana BRI mendukung Liga 1 dan Pegadaian mendukung Liga 2—kami merasa kolaborasi ini menjadi langkah yang sempurna untuk turut mendukung Liga Nusantara,” tambahnya.
Dengan visi untuk memperluas partisipasi sepak bola dan mendukung pemberdayaan UMKM, PNM Liga Nusantara diharapkan dapat menjadi platform yang tidak hanya mengembangkan potensi atlet muda, tetapi juga menggerakkan ekonomi di tingkat akar rumput. Kompetisi ini menjadi langkah nyata dalam membangun sepak bola Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait