Semarang, iNewsSoloraya.id - Selama tahun 2024, Kantor SAR Semarang telah melaksanakan total operasi SAR sebanyak 170 kejadian. Dari 170 kejadian tersebut, tercatat sebanyak 1007 orang dinyatakan selamat, 120 orang meninggal dunia dan 25 orang dinyatakan hilang.
Adapun dari 170 kejadian tersebut, terbagi menjadi 5 kategori yakni Kecelakaan Pesawat Udara /KPU dengan nihil kejadian, Kecelakaan Kapal/KK dengan 20 kejadian, Kondisi Membahayakan Manusia/KMM dengan 123 kejadian, Bencana dengan 10 kejadian dan Kecelakaan Penanganan Khusus atau KPK dengan 17 kejadian.
"Yang terbanyak korban meninggal adalah pada KMM dimana dari 123 kejadian, 101 orang dinyatakan meninggal, 29 selamat, sedangkan 5 dinyatakan hilang. Kejadian KMM itu seperti orang hanyut di sungai, tenggelam di rawa atau embung, orang terjebur sumur atau juga hilang di gunung," ujar Kepala Kantor SAR Semarang, Budiono, Jumat (3/1/2025).
"Sedangkan korban hilang terbanyak pada kecelakaan laut yang mencapai 20 orang hilang atau 75% dari total yang hilang, terutama dari nelayan, sehingga butuh perhatian khusus,” sambungnya.
Masih berdasarkan keterangan Budiono, banyaknya korban yang hilang di laut disebabkan karena minimnya alat keselamatan di kapal dan juga sangat luasnya area pencarian.
"Laut merupakan area yang sangat luas dan seringnya kondisi arus laut yang berubah menyebabkan korban yang hilang dilaut sangat sulit dilacak keberadaannya,"lanjutnya.
Pelaksanaan operasi SAR pada tahun 2024 mengalami peningkatan bila dibandingkan pada tahun 2023. Bila pada tahun 2023 menangani sebanyak 156 kejadian, maka pada tahun 2024 ini ada 170 kejadian. Sehingga, ada kenaikan sebanyak 14 Kejadian.
"Ada peningkatan 9% kejadian yang kami tangani pada tahun 2024 daripada tahun 2023 kemarin, yakni dari 156 operasi SAR menjadi 170 operasi SAR. Itupun kejadian yang dilaporkan ke kami, karena terkadang ada kejadian yang tidak dilaporkan ke kami karena sudah bisa tertangani dahulu oleh para potensi SAR. Maka dari itu Kami berharap di tahun 2025 ini semoga situasi semakin aman dan terkendali,” tandas dia.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait