‘’Pesan moral episode ini untuk Fiki : tolong untuk smenghargai perasaan tugba walaupun makanan nya gak enak jgn sampai menyakiti perasaan nya tugba . Membuang buang makanan sampai tugba nyebut " ya Allah maafkan aku,” pinta Doffy Minggo.
‘’Namun ada saran saya buat mas Fiki, agar dlm percakapan dng org lain juga dari negara lain apalagi baru ketemu, sebaiknya hindari percakapan perihal ungkapan materi ( menyebutkan harga2 brg/jasa yg mahal ) terlebih bila tdk diminta pendapatnya oleh lawan pembicaranya. Krn akan menghambat percakapan yg lebih cair juga akan berpotensi suasana menjadi kaku,’’ kritik Multiarso Leksono.
‘’Oya buat bang Fiki saya sarankan kalau lagi jalan sama cewek jangan pernah membahas tentang seberapa mahal taksi atau makanan yg dibayar,biasanya cewek2 akan menilai begitu perhitungannya bang Fiki sebagai cowok,ekspresi tugba juga merasa bersalah saat bang Fiki membahas mahalnya taksi disana,’’ tambah Repi Eliza.
Soal Fiki terlihat amat perhitungan menyangkut uang, ternyata cukup dominan dalam komentar. Tentu, komentar itu tidak kasar, hanya saran agar Fiki lebih berhati-hati, agar tidak menimbulkan kesan yang salah. Sebagian bisa melihat bahwa berkali ulang Fiki menyebutkan soal uang adalah upayanya untuk memberitahu dan melaporkan kepada penonton. Namun, argumen inipun mendapatkan banyak sanggahan, bahwa hal itu dapat memakai bahasa atau dinyatakan dalam video yang berbeda, tidak saat bersama Tugba.
Untungnya, dan kerennya, Fiki sepertinya menyadari hal itu, dan meminta maaf, juga berterimakasih atas berbagai kritik dan saran itu.
Editor : zainal arifin