Solo, iNewsSoloraya.id - Walikota Semarang Hendrar Prihadi dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka kembali bertemu dalam sebuah kesempatan. Kali ini mereka didapuk untuk berbicara dalam kegiatan Musyawarah Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Tengah ke-15 di The Sunan Hotel Solo, Senin (8/8).
Selain mereka berdua, hadir pula Sunanto yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Ryano Panjaitan selaku Ketua Umum DPP KNPI.
Dengan mengangkat tema 'Pemuda Bersatu, Indonesia Maju', baik Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, dan Gibran sepakat bahwa anak muda saat ini harus lebih diberi ruang untuk berkreasi, agar mampu menjadi motor penggerak kemajuan Indonesia.
Meski dengan perspektif yang berbeda, keduanya kompak meyakini bahwa pemerintah harus memiliki komitmen yang tinggi dalam mendorong pengembangan potensi anak muda melalui berbagai cara.
Hendi misalnya dengan konsep pembangunan 'Bergerak Bersama' yang diusungnya di Kota Semarang, menyebutkan bahwa anak muda diberi ruang keterlibatan yang luas dalam berbagai program pembangunan.
Salah satunya dalam mengatasi persoalan sosial, dimana berbagai komunitas anak muda di Kota Semarang bersinergi dengan pemerintah.
"Misalnya terkait kemiskinan, kawan - kawan terlibat dalam berbagai kegiatan charity, bhakti sosial, atau program stimulan lainnya yang dapat menyentuh hal tersebut," tutur Hendi.
Tak hanya itu, di sela-sela kegiatan, Hendi juga menambahkan bahwa di Kota Semarang juga diinisiasi berbagai program yang dapat mendorong pengembangan potensi anak muda.
"Ada Kredit Wibawa yang itu adalah kredit usaha dengan bunga murah, lalu Semarang Digital Kreatif untuk memfasilitasi start up di Kota Semarang, juga ada Komite Ekonomi Kreatif Semarang yang menggerakkan anak - anak muda untuk eksis di industri kreatif," imbuhnya
Senada, Gibran pun menyebutkan penting untuk anak muda saat ini diberi kesempatan untuk memimpin sejumlah project, agar kemudian hasilnya dapat lebih segar.
"Kemarin kita baru saja selesai menyelenggarakan Para Games, ini tidak pakai konsultan, murni anak muda. Jadi saya kira kalau anak - anak muda diberi kesempatan untuk nge-lead sebuah project, saya rasa ini sesuatu yang out of the box, yang baru, yang fresh, dan adaptif di era disrupsi," terang Gibran.
Editor : zainal arifin