Ingat, ini konten. Fiki tengah membuat sajian yang memenuhi horizon pengharapan semua pemirsa. Fiki tengah memuaskan dahaga semua penggemarnya. Fiki tengah berlakon.
Karena itulah, videonya pun dia tampilkan seperti bagian dari drama, yang dibagian akhir selalu memunculkan kejutan baru, untuk memaksa fans menunggu episode berikutnya.
Fiki dan editornya tengah memainkan prinsip sinema, membuat pemirsa berharap lebih dan lebih lagi.
Fiki tengah membesarkan gelombung sabun…
Yang satu saat akan meletus.
Dan itu pasti.
Hanya soal waktu.
Yang di dalam gelembung sabun itu, tak ada apapun selain kekosongan semata.
Apakah salah fans berharap? Tentu tidak.
Tapi ingat, Tugba baru 19 tahun. Fiki baru 22 tahun.
Dan yang utama, mereka baru bertemu.
Bertemu untuk membuat konten bersama.
Mereka dijodohkan oleh kepentingan video, bukan rasa.
Editor : zainal arifin