get app
inews
Aa Read Next : Bjorka, yang Muncul dan yang Hilang

DPP Ikappi: Kenaikan Harga BBM Berdampak Sangat Besar terhadap Kenaikan Harga Sembako

Selasa, 06 September 2022 | 21:29 WIB
header img
Pedagang di pasar tradisional. Foto: Istimewa

JAKARTA, iNewsSoloraya.id - Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) khawatir kenaikan bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak besar di banyak sektor, terutama pangan. Menurutnya, bantuan tunai lamngsung (BLT) yang diberikan pemerintah hanya semacam obat bius. 

"Kenaikan harga BBM ini akan berdampak sangat besar terhadap kenaikan harga sembako. Mungkin hari ini masih belum terlalu terlihat karena masih penyesuaian harga, namun kenaikan harga sembako itu pasti," kata Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon, Selasa (6/9/2022). 

Dia berpendapat, kenaikan harga BBM ini akan memberikan efek domino terhadap kehidupan masyarakat, seperti inflasi, biaya transportasi, hingga lonjakan harga pangan.

"Jika inflasi dianalisa awal hanya sekitar 4 persen maka ada kemungkinan pascakenaikan harga BBM, analisa dari perbankan dan ekonom menyebutkan paling buruk 6 hingga 8 persen. Terus apakah ini baik untuk sebuah negara? Tentu tidak, maka dari itu jika pemerintah ingin membuat kebijakan harus dilihat secara holistik, bukan parsial," tutur Furqon. 

Dia mengungkapkan, saat ini dampak kenaikan BBM sudah mulai terlihat dengan naiknya harga daging ayam dan cabai di sejumlah daerah. 

"Dampak kenaikan harga BBM untuk awal saja sudah terlihat sekali. Baru berapa hari naik, harga daging ayam di wilayah Singaparna sudah mulai naik, harga cabai di Tasikmalaya sudah naik," ujarnya.

"Jangan sampai nanti ketika harga sembako sudah mulai naik malah saling menyalahkan. Pasalnya saling menyalahkan ini sudah pernah terjadi saat kenaikan harga cabai beberapa waktu lalu," imbuh Furqon. 

Dia berharap pemerintah menyelesaikan masalah akibat dampak kenaikan BBM tidak hanya menggunakan kebijakan populis, tapi harus dengan pertimbangan logis dan matang. 

"Kami berharap pemerintah tidak hanya menggunakan kebijakan populis sebagai solusi, tapi harus kebijakan yang memang substantif dan cerdas. Kebijakan BLT dalam praktiknya hanya seperti menjadi obat bius sementara bagi masyarakat, setelah BLT selesai, lantas apa solusi untuk masyarakat?" tuturnya. 

Sementara itu, DPP Ikappi sedang mengonsolidasikan diri dan melakukan upaya-upaya penguatan serta menerima masukan dari anggota yang dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan nasional. Pertemuan ini melibatkan seluruh perwakilan Kabupaten Kota se-Indonesia dalam menolak kenaikan harga BBM.

Editor : zainal arifin

Follow Berita iNews Soloraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut