get app
inews
Aa Read Next : IJTI Minta DPR Kaji Ulang Draf Revisi UU Penyiaran

Proses Sosialisasi Pemilu, Media Massa dan Media Sosial Memiliki Peranan Penting

Senin, 20 Maret 2023 | 16:37 WIB
header img
Anggota Bawaslu Provinsi Jateng Roffiudin dan Ketua IJTI Jateng Teguh Hadi Prayitno dalam Talkshow. Foto: ist

SEMARANG, iNewsSoloraya.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengadakan talkshow dengan tujuan mengoptimalkan media massa dan media sosial dalam mendukung pengawasan Pemilu 2024. 

Acara ini dihadiri oleh dua narasumber, yaitu Anggota Bawaslu Provinsi Jateng Roffiudin dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jateng Teguh Hadi Prayitno, yang disiarkan melalui kanal YouTube Bawaslu Jateng pada Senin, 20 Maret 2023. Acara tersebut diikuti oleh 430 peserta yang aktif di kanal YouTube.

Menurut Anggota Bawaslu Jateng, Roffiudin, Pemilu adalah kompetisi legal yang bertujuan merebut hati rakyat untuk memilih pemimpin di negeri ini. Namun, dalam rangka mencapai kelancaran kompetisi, ketentuan dan aturan harus ditegakkan dalam Pemilu.

Salah satu cara untuk mencapai kelancaran dalam Pemilu adalah dengan adanya pengawas pemilu. Bawaslu Jateng telah menunjuk 7 Komisioner, 5 atau 3 Kabupaten, serta kecamatan dan kelurahan untuk memastikan proses pemilu berjalan dengan baik. 

"Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk proses kelancaran dalam Pemilu adalah dengan adanya pengawas pemilu. Di Bawaslu Jateng sudah ada 7 Komisioner, Kabupaten ada 5 atau 3, di kecamatan dan kelurahan juga sudah ada," ucap Roffiudin.

Namun, Bawaslu juga memiliki keterbatasan, sehingga pelanggaran dalam proses Pemilu bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, Roffiudin mengajak masyarakat untuk menjaga Pemilu dengan ketentuan yang ada.

Roffiudin menambahkan, kehadiran Internet dan berbagai platform media massa dan media sosial menjadi peluang untuk menyebarkan informasi, baik berita hoaks maupun berita jurnalistik. 

Bawaslu dapat mensosialisasikan, menghimbau, dan mengedukasi masyarakat di tengah gempuran berita hoaks sehingga masyarakat bisa cerdas memilah dan memilih berita yang bermutu.

"Bawaslu tentu bisa mensosialisasikan, menghimbau, dan mengedukasi masyarakat di tengah gempuran berita hoaks, sehingga masyarakat bisa cerdas memilah dan memilih mana berita yang bermutu," tambahnya.

Terkait Pemilu 2024 yang tidak lama lagi, Roffiudin berharap agar masyarakat turun andil dalam Pemilu dan tidak mengabaikan hak-hak Pemilu. Masyarakat juga diharapkan untuk memeriksa apakah sudah terdaftar, mencari informasi tentang calon capres, cawapres, dan caleg, serta memerangi hoaks dan black campaign. Bersama-sama, masyarakat dapat memantau dan menjaga jalannya Pemilu.

"Mari kepada masyarakat, kita jangan abai dalam hak-hak Pemilu. Kita cek sudah terdaftar apa belum , cek calon capres, cawapres, dan caleg. Perangi hoaks dan black campaign, dan bersama sama awasi dan tegakan pemilu," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua IJTI Jateng, Teguh Hadi Prayitno, menyampaikan bahwa media massa dan media sosial memiliki peran penting dalam proses sosialisasi Pemilu.

"Pers memiliki empat fungsi, yakni sebagai informasi, hiburan, pendidikan, dan sarana kritik sosial," ucap Teguh.

Pers memiliki empat fungsi, yakni sebagai informasi, hiburan, pendidikan, dan sarana kritik sosial. Dari keempat fungsi yang disampaikan, Teguh menyebut pers menjadi bagian penting untuk sarana terhadap proses Pemilu dan informasi apa saja yang ada di Pemilu.
 
"Pers memiliki empat fungsi, yakni sebagai informasi, hiburan, pendidikan, dan sarana kritik sosial," ucap Teguh.

Selain itu, Teguh menyampaikan, generasi milenial dan generasi Z tidak dapat dipisahkan dari yang namanya media sosial. Sehingga ia menyampaikan kepada Bawaslu untuk memanfaatkan media sosialnya sebagai sumber informasi valid kepada mereka.

"Instagram dan media sosial lainnya yang dimiliki Bawaslu bisa digunakan sebagai sumber informasi resmi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat cerdas terhadap proses Pemilu nanti dan tidak kemakan berita hoaks," tuturnya.

Selanjutnya terkait informasi yang bernada provokasi, fitnah,  hoaks, dan black campaign yang biasanya merusak kenikmatan dalam proses Pemilu, Teguh menghimbau kepada masyarakat untuk cerdas memilih sumber informasi.

"Selain masyarakat cerdas memilih sumber informasi,  Bawaslu juga harus bisa menyampaikan informasi yang akurat agar bisa dimuat di media massa," ucapnya.

Teguh berharap agar pemilu 2024 bisa membahagiakan.

"Harapannya di Pemilu 2024 kita semua bahagia dan membahagiakan. Prosesnya membahagiakan, penyelenggaraan dan pemilih bahagia, dan yang  terpilih membahagiakan dengan menepati janji-janjinya," pungkasnya

Editor : zainal arifin

Follow Berita iNews Soloraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut