Semarang, iNewsSoloraya.id - PT Angkasa Pura I (AP1) menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-116 di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Latihan PKD di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dilaksanakan pada Kamis (22/08) memiliki tujuan untuk menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel, serta untuk menguji Standard Operating Procedure (SOP) ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, Wahyudi mengungkapkan pentingnya latihan PKD tersebut. "Dalam bisnis kebandarudaraan, aspek keamanan dan keselamatan penerbangan merupakan prioritas utama yang perlu mendapat perhatian ekstra karena terkait dengan keselamatan jiwa manusia," ujar Wahyudi.
"Mengusung tema: Dengan Semangat Kolaborasi untuk Meningkatkan Koordinasi, Komunikasi, dan Komando untuk Menjadi Pengelola Bandara Terbaik Dunia, PT Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas dan kemampuan personel untuk menghadapi setiap risiko, ancaman, serta gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk dapat melakukan pertolongan dan evakuasi dalam keadaan darurat.
Latihan PKD di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mencakup tiga jenis latihan, yakni simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise), simulasi kebakaran gedung (fire building exercise), simulasi demonstrasi atau huru-hara serta penanganan bom dan ancaman keamanan penerbangan (security exercise).
Aircraft accident exercise menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika sebuah pesawat udara milik maskapai penerbangan Mochi Air tipe Airbus A330-200 dengan rute Semarang menuju Batam yang mengangkut 100 orang penumpang dan 8 awak kabin mengalami gangguan pada mesin pesawat no. 2 engine trouble beberapa saat setelah mengudara. Pesawat Moci Air request RTB (Return to Base) atau kembali ke bandara asal. Pada saat mendarat pukul 09.00 WIB pesawat tergelincir keluar runway 31 dan terbakar.
Disimulasikan penumpang selamat berjumlah 68 orang, 14 orang luka ringan, 10 orang luka sedang, 13 orang luka berat, dan 3 orang meninggal dunia.
Pada fire building exercise, disimulasikan terjadinya kebakaran di salah satu area gedung kargo out coming internasional Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang. Sedangkan pada security exercise, disimulasikan dua jenis situasi gangguan keamanan di bandara, yakni penanganan ancaman bom di bandara serta penanganan terhadap situasi demonstrasi massa atau huru-hara di area bandara.
Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji. Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), serta Standard Operating Procedure (SOP) lainnya yang berlaku di bandara.
Selain melibatkan personel internal dari AP1, latihan PKD ke-116 Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang juga melibatkan personel dari sejumlah instansi antara lain Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Cabang Semarang, TNI, Kepolisian, Kantor Imigrasi, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Kantor Karantina, manajemen rumah sakit di sekitar bandara, serta maskapai penerbangan.
General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada menambahkan simulasi dari setiap latihan telah dirancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi nyata. Hal tersebut ditujukan untuk dapat menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji dokumen serta prosedur yang berlaku.
"Meskipun demikian, seluruh rangkaian kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan pelayanan pengguna jasa bandara di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," pungkas Fajar.
Editor : zainal arifin