SOLO, iNewsSoloraya.id - selalu menjadi pusat kuliner. Apapun ada, dan nyaris semua lezat. Jadi, jika ke kota ini, urusan perut adalah yang pertama mendapatkan prioritas. Wisata kuliner, kata sebagian orang. Menyekolahkan lidah, kata sebagian yang lain. Wislah, apapun sebutannya, intinya makan enak.
Nah, satu yang direkomendasikan di sini adalah Bakmi Jowo Bu Citro. Kata seorang teman, Djoko Samudro, ini warung bakmi yang legendaris, karena sudah berjualan sejak 1970. ‘’Rasanya, kata ayah saya, tidak berubah sejak dulu. Tetap enak, segar, dan minya terasa beda dari warung lain,’’ promo Djoko. ‘’Bagi saya, ini memang salah satu yang terenak. Jadi, kudu wajib dicoba,’’ tambahnya.
Okelah. Kami pun meluncur ke sana, ke Bakmi Jowo Bu Citro 1. Lho, kok ada 1-nya? ‘’Ini sekarang diteruskan anaknya, Bu Yanti,’’ timpal Djoko. Djoko ini kok hapal banget ya? Jangan-jangan dia marketing yang menyamar jadi teman, hahaha…
Saat tiba, warung di Tipes Solo itu tengah ramai. Tapi, suasana yang lahir tetap tenang, dan aura warung memang terasa adem dan ‘’suasana rumah’’. Tak heran, beberapa keluarga yang makan di sini nyaman saja membawa anak kecil dan juga bayi.
Melihat menu, ternyata bukan bakmi saja yang tersedia. Nasi goreng, capcay, bihun, dan menu lainnya pun ada. Tapi, kami tetap istiqomah untuk memesan bakmi, rebus dan goreng. Sembari menunggu pesanan datang, kami ngemil kacang goreng bungkus yang sudah tersaji di meja.
Bakmi datang, langsung saya sruput… Enak memang. Tidak terlalu kental gurihnya, paslah. Kekenyalan mi pun cukup, membuat geligi merasakan sensasi. Segar. Ketika dua cabai rawit yang tersaji di meja saya geruskan di bakmi, maka rasa yang tersaji jadi sempurna.
‘’Begitu digeruskan cabe, kerasakan segar dan enaknya? Wistho, percaya kan kataku, enak seger pokoke,’’ samber Djoko, melihat saya yang memainkankan lidah, untuk merasakan kuah mi godok. Promosi Djoko memang paten.
Saya mencoba juga mi goreng. Tapi, harus diakui, cinta saya jatuh ke mi godok. Terasa lebih otentik dan beda dari mi godok lain. Rasanya membuat lidah saya kembali bersekolah.
‘’Jangan heran. Pak Jokowi pun menyukai mi godok ini. Acap mampir jika tengah berada di Solo,’’ terang Djoko lagi. Lho, kok Djoko bisa tahu? ‘’Bu Yanti sang pemilik yang cerita. Tapi soal Pak Jokowi makan di sini memang bukan rahasia juga,’’ katanya.
Oalah, ternyata pujian saya untuk rasa mi godok ini tak sia-sia. Ternyata, level selera saya sudah sekelas presiden. Coba, siapa yang tak bangga. Kali ini, Djoko diam saja. Hahaha….
Editor : zainal arifin
