Jokowi: Freeport Bisa Beri Hasil 20 Kali Lipat Setelah Jadi Bagian BUMN

Raka Dwi Novianto
Presiden Joko Widodo (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsSoloraya.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini PT Freeport Indonesia bisa memberikan hasil 20 kali lipat setelah menjadi bagian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Pernyataan itu, disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara pembukaan silahturahmi nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) tahun 2022 di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jumat (5/8/2022).

Seperti diketahui, PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi diakuisisi PT Inalum (Persero) atau Inalum ID pada 2018 dengan menguasai 51 persen saham perusahaan yang sebelumnya dimiliki  Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc asal Amerika Serikat (AS).

Jokowi mengatakan, potensi Freeport untuk memberikan hasil berpuluh kali lipat, lantaran sudah membangun fasilitas pemurnian (smelter) baru di Gresik, Jawa Timur. Ini merupakan smelter kedua yang dibangun Freeport, setelah sebelumnya hanya memiliki 1 smelter tembaga yang dibangun pada 1996. 

Jokowi menuturkan awalnya Freeport sangat sulit diperintah untuk membangun smelter. Namun usai diakuisisi BUMN pada 2018, smelter langsung dibangun di Gresik.

"Begitu Freeport sekarang 51 persen menjadi milik BUMN, menjadi milik kita, tahun lalu smelter langsung saya perintah langsung dibangun karena sudah milik kita sendiri. Mayoritas milik kita. langsung dibangun di Gresik," ujar Jokowi. 
 
Usai pembangunan smelter tersebut, Jokowi meyakini bahan mentah yang diproduksi Freeport dapat dimurnikan dan menghasilkan berpuluh kali lipat dari yang dihasilkan Freeport selama ini.

"Nanti kita lihat dari tembaga ini akan dismeltering ini akan dapat berapa miliar kita belum tahu. Tapi saya meyakini bisa lipat 20 kali yang biasanya kita kirim," kata Jokowi.

Selama ini Jokowi mengetahui Freeport hanya mengahasilkan tembaga saja. Namun, dirinya tidak memungkiri ada kandungan lain yang dihasilkan Freeport.

"Kadang-kadang kita kirim bukan hanya tembaga saja, bahan mentah kita kirim di dalamnya juga ada emasnya juga mana kita tahu? Nanti kalau udah diproses di smelter baru kita tahu 40 tahun lebih mungkin kita dibohongi. Emasnya mungkin lebih banyak dari tembaganya tapi saya belum bisa menyampaikan karena memang belum dilakukan produksi smelter kita," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya akan tetap berpegang teguh untuk menghentikan ekspor tembaga dan bauksit nantinya. "Tembaga stop, bauksit stop inilah nanti yang akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi kita dan berkontribusi membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya," tutur Jokowi.

Editor : zainal arifin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network