JAKARTA, iNewsSoloraya.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginstruksikan 84 BUMN mendukung akselerasi penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) di Indonesia. Dia meminta penggunaan kendaraan listrik di lingkungan BUMN.
Instruksi ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor S- 565/MBU/09/2022 tentang Dukungan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Melalui SE yang terbit pada Senin (12/9/2022), dia meminta BUMN memiliki peran besar untuk mempercepat pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Peran tersebut dengan mengalokasikan sumber daya di lingkungan perusahaan, seperti menyediakan anggaran untuk mendukung percepatan pelaksanaan program BEV.
Selain itu, meningkatkan penggunaan berbagai jenis kendaraan listrik di lingkungan BUMN, di antaranya kendaraan dinas direksi dan pimpinan perusahaan, kendaraan operasional perusahaan roda dua dan roda empat. Selain itu, program kepemilikan kendaraan bagi karyawan.
"BUMN sebagai salah satu pilar ekonomi nasional memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengimplementasikan komitmen pemerintah," kata dia dalam SE tersebut, dikutip Selasa (13/9/2022).
Adapun pemerintah menargetkan bauran energi dari energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025, dan pemenuhan Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat lagi. Karena itu, kata dia, program ini harus didukung penuh BUMN.
Untuk PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero), dia meminta menyiapkan infrastruktur pendukung. Misalnya, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada sektor yang dikelola BUMN, antara lain rest area jalan tol, bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, kawasan pariwisata, dan SPBU.
Sementara Himbara diminta memberikan dukungan kemudahan pembiayaan untuk kendaraan listrik berbasis baterai, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Adapun 84 BUMN tersebut yang diminta mendukung akselerasi penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai, yakni Perum Bulog, Perum Damri, Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, Perum LPPNPI, Perum Percetakan Negara, Perum Percetakan Uang, Perum Perhutani, Perum Perumnas, Perum PPD, dan Perum Produksi Film Negara.
Selain itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Amarta Karya (Persero), PT Asabri (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), PT Balai Pustaka (Persero).
Di samping itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Barata Indonesia (Persero), PT Bina Karya (Persero), PT Biofarma (Persero), PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Danareksa (Persero), PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero).
Kemudian, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Indra Karya (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Kawasan Industri Makassar (Persero), PT Kawasan Industri Medan (Persero), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
PT Primissima (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Semen Kupang (Persero), PT Taspen (Persero), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), PT Virama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait