Dengan tenang, si Alim pun menyahuti, ‘’Jika satu kisah lucu yang diulang-ulang saja kalian cepat sekali merasa bosan, tapi mengapa kalian tidak bosan mengeluhkan masalah yang sama setiap hari, saat bertemu dengan saya?’’
Semua warga terdiam. Mereka baru sadar, si alim ternyata tengah menyindir perilaku mereka sendiri.
Mereka memang pengeluh. Mereka memang sibuk mengeluhkan masalah, sibuk mengungkapkan keterbatasan diri. Fokus pada keluhan, fokus pada masalah dan lupa mencari solusi. Mereka lebih sibuk membebani si alim dengan keluhan-keluhan daripada bersama mencari cara menyelesaikannya.
Setelah itu, warga pun berikhtiar bersama, dan kepada si alim mereka tak lagi mengeluh, tapi mendiskusikan solusi yang akan mereka lakukan.
Hidup seharusnya memang diisi sebanyak-banyaknya kelucuan dan bukan keluhan. Karena ketika kita tertawa dan rileks semua persoalan, seperti tiba-tiba, memberi jalan keluar sendiri.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait