Untuk mahar, di suku ini biasanya harus disiapkan sekira 10 ekor sapi, atau kambing dengan nilai yang setara. Sandang juga disiapkan, juga berkerat-kerat bir, untuk pesta nanti.
Tugas si bibi adalah dia harus memeriksa dengan pasti keperawanan keponakannya, dan memberitahu ke keluarga pengantin lelaki. Dengan dasar bahwa si calon pengantin ini masih perawan, maka si bibi harus mengajarinya gaya atau tata cara berhubungan intim yang dapat menyenangkan pengantin pria.
Caranya? Ya sederhana, si bibi akan ‘’njajal’’ si pengantin pria, intim dengan pria keponakannya, dan memperlajari apa yang disukai si keponakan ipar, sekaligus memastikan agar dia kuat dan dapat menyenangkan keponakannya.
Dari interaksi intim inilah, nantinya si bibi akan memberitahukan kepada keponakannya apa saja yang harus dia lakukan saat intim dengan si pria.
Aneh dan lucu, ya?
Irvin, yang juga menjelaskan ini dalan instagramnya, mendapatkan ratusan komentar. Dan, sebagian tentu menyatakan tradisi itu tak adil bagi paman atau suami si bibi. Juga, bagaimana jika si bibi punya keponakan yang banyak, apakah dia harus ‘’najal’’ semua calon suami keponakannya? Ya tentu saja, si keponakan juga tidak punya satu bibi kan?
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait