Inisiasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui DesaWisata, Ferry Wawan Cahyono Terima Penghargaan IVL 2023
Jakarta, iNewsSoloyara.id - Jawa Tengah memiliki destinasi wisata yang sangat populer dan terkenal di kalangan masyarakat. Beberapa contoh yang bisa disebutkan adalah Wisata Candi Borobudur di Magelang dan Kota Lama Semarang.
Berkat warisan budaya yang kaya dan potensi daerah yang besar, DPRD Jawa Tengah telah menjalin kerja sama erat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memajukan pemberdayaan masyarakat setempat melalui Kebijakan Pengembangan Desa Wisata Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Perda No 2 Tahun 2019 mengenai Pemberdayaan Desa Wisata di Jawa Tengah.
Sebagai pengakuan atas inisiatif kebijakan ini, DPRD Jawa Tengah dengan bangga menerima penghargaan bergengsi dalam Indonesian Vision Leader (IVL) 2023, khususnya dalam Kategori Best In Local Wisdom Empowerment. Penghargaan tersebut diberikan kepada Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, dalam acara puncak penghargaan IVL 2023 yang diselenggarakan di iNews Tower pada tanggal 26 Oktober 2023.
Ferry menyampaikan rasa terima kasih kepada iNews Media Group atas penghargaan ini, dan ia juga menekankan betapa pentingnya penghargaan ini sebagai motivasi bagi DPRD Jawa Tengah dan seluruh lembaga pemerintahan lainnya untuk terus aktif dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Terutama, fokus mereka akan lebih ditekankan pada tujuan bersama, terutama dalam pengembangan sektor pariwisata, terutama di era pasca-pandemi, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Penghargaan IVL ini menjadi prestasi atas usaha kami yakni DPRD Jawa Tengah dalam rangka mengimplementasikan langkah terbaik kepada masyarakat. terutama dalam upaya kami menyangga ekonomi di Jawa Tengah,” ucapnya.
Ferry juga menyebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan dan pengembangan desa wisata amat perlu demi mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah, pembangunan di masyarakat, serta terciptanya suatu daerah yang mandiri.
Ia mengatakan hadirnya Perda No 2/2019 merupakan bentuk penguatan fungsi serta arahan dalam pengembangan desa wisata. Bahkan, pasal yang ada dalam perda itu mengamanatkan agar pemerintah wajib mendorong adanya pengembangan desa wisata yang berdikari.
Oleh karena itu, demi tercapainya suatu momentum tersebut perlu adanya sinergitas yang disebut ‘Piramida Pemberdayaan Masyarakat’ yakni antara pihak swasta sebagai pengelola atau investor di daerah wisata, masyarakat sebagai subjek pembangunan, serta pemangku kepentingan demi tercapainya keberhasilan dari kebijakan tersebut.
Strategi yang diberlakukan sebagai indikator dalam pengelolaan desa wisata di Jateng yakni dibagi menjadi dua faktor yang saling bersinergi meliputi nilai atau tema dari daerah wisata tersebut yakni kebudayaan, wisata alam, dan kreatifitas buatan atau kearifan lokal dan juga alur terciptanya daerah wisata yakni dari potensinya, penetapan nilai budaya atau bentuk pariwisatanya, lalu aktualisasi.
Penerapan konsep pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan Desa Wisata juga bertujuan agar tercipta suasana kebersamaan yang koordinatif dan berlandaskan prinsip transparan, partisipatif, akuntabilitas serta mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang ada dan berkembang di masyarakat.
Ia juga menyebutkan bahwa saat ini perkembangan desa wisata di Jateng terbilang cukup pesat. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Jateng saat ini sudah ada sekitar 800 titik desa wisata. Menurutnya, jumlah tersebut patut diapresiasi, meskipun di sisi lain memang terdapat juga beberapa desa yang gagal dalam mengembangkan potensinya untuk menjadi destinasi wisata.
Dengan adanya tren positif tersebut, Ferry optimis bahwa kebijakan desa wisata ini jika terus dikembangkan dengan baik, ke depannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Pemberian penghargaan IVL ini sebelumnya telah melalui proses penilaian yang panjang oleh para dewan juri yang kompeten di bidangnya. Dewan juri tersebut yakni Budi Frensidy yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Saydiman Marto sebagai Analis Kebijakan Ahli Madya, Sekretariat, Direktorat Jenderal Otonom Daerah Kementerian Dalam Negeri. dan Wahyu T. Setyobudi sebagai Pengajar Global Business Marketing Binus Business School dan juga Co-Founder Astagatra Institute.
Sejak 2017, IVL telah menjadi agenda tahunan iNews Media Group. iNews Media Group terdiri dari iNews Group, Sindonews Group, IDX Channel Group, dan Okezone Group. Ajang penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi para pemimpin daerah, lembaga, instansi, perusahaan, dan organisasi yang berhasil merumuskan serta mengimplementasikan visi dan strategi dengan baik di wilayah kepemimpinannya. Tahun ini IVL mengambil tema ‘Pemimpin sebagai Penjaga Resiliensi Ekonomi’.
Managing Director iNews Media Group MNC Group Rafael Utomo memberikan ucapan selamat kepada para penerima penghargaan. Ia mengatakan bahwa pada malam hari ini IVL memberikan anugerah kepada 12 pemimpin atau leader yang mempunyai visi kepada pembangunan di Indonesia.
“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh peraih apresiasi IVL 2023 dan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penerima apresiasi atas kepercayaan kepada iNews Media Group. Sekali lagi selamat kepada peraih apresiasi IVL 2023,” ucapnya.
Turut pula hadir pada malam penganugerahan Indonesia Visionary Leader 2023 yakni Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, Managing Director iNews Media Group Rafael Utomo, Direktur News Okezone Group Yadi Hendriana, dan COO IDX Channel Masirom beserta jajaran Pimpinan Redaksi iNews Media Group.
Pada kesempatan tersebut, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas memberi apresiasi terhadap program IVL besutan MNC Group yang dinilai mampu berdampak pada kinerja pemerintah daerah ke depannya.
“Saya mengapresiasi program-program yang dikerjakan MNC Group, khususnya malam ini yang memberikan penghargaan kepada para pemimpin daerah, instansi, dan kampus swasta yang mempunyai inovasi di sektor penanganan ekonomi di tengah situasi seperti sekarang ini. Mudah-mudahan ke depan bisa terus ditingkatkan, pemerintah punya program birokrasi berdampak, jadi penilaian pemerintah harus berdampak pada empat sektor setidaknya, mampu menangani kemiskinan, bisa meningkatkan investasi, menangani inflasi, dan meningkatkan digitalisasi,” ujarnya.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait