Semarang, iNewsSoloraya.id - Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, ingatkan relawan dan pendukungnya untuk tetap waspada terhadap potensi penggelembungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal ini disampaikannya usai nobar debat Capres-Cawapres putaran kelima di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Minggu (4/2/2024).
Agustina Wilujeng meminta timnya untuk waspada tekait dengan adanya dugaan penggelembungan suara.
"Beberapa saat yang lalu ada berita bertambanya jumlah DPT di masing-masing TPS. Oleh itu akan kami jaga supaya tidak ada penghitungan penggemblungan suara," ucap Agustina Wilujeng.
"Itu membuat kami sangat waspada, walaupun teman-teman ini lelah berbagai macam tugas yang berkaitan dengan kewaspadaan ini melelahkan tapi kami harus tetap waspada. Itu ada DPT-DPT di banyak titik yang dilaporkan hampir semua kabupaten/kota ada tambahan DPT," sambungnya.
Karena itu, itu ia meminta para relawan dan pendukung Ganjar-Mahfud untuk melakukan verifikasi dan klarifikasi ke sejumlah pihak.
"Di Salatiga ditemukan ada 1 alamat isinya 25 orang. Ketika di cek ternyata pemilik alamat itu menyatakan tidak pernah menambahh jumlah orang di KK, jadi siapa dia? Tapi ini kemudian ditindaklanjuti oleh teman-teman dengan meng-klarifikasi penyelenggara Pemilu titik tersebut, dan penyelenggara Pemilu dengan teman-teman keseluruhan partai menjaga kalau ada orang yang datang membawa alamat tersebut maka akan di verifikasi kembali, siapa dia dan darimana dia serta surat apa yang mereka bawa kok tiba-tiba pakai alamat itu," beber Agustina Wilujeng.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI itu, menyatakan hal tersebut perlu dilakukan untuk menahan agar tidak terjadi proses penggelembungan suara di TPS.
Agustina Wilujeng menambahkan penggemblungan suara itu banyak ditemui di beberapa wilayah. "Banyak, di setiap wilayah itu terjadi," tukasnya.
Menurut Agustina, angka penggelembungan suara di Jawa Tengah lebih dari 500 ribu suara. Meski begitu, Agustina Wilujeng menegaskan pihaknya tak mau suudzon temuan tersebut menguntungkan pihak manapun. "Yang penting bagi kami adalah menjaga TPS masing-masing, kalau PDI Perjuangan ini kan rapat jadi setiap TPS itu petugasnya tidak hanya dua untuk Pileg dan Pilpres. Tetapi masing-masing TPS itu, paling tidak memiliki 20 orang menjaga yang ditugaskan untuk menjaga lima kertas suara tidak hanya pilpres tapi juga DPRD kota/kabupaten, Provinsi, DPR RI dan DPD RI. Kecurangan itu tidak boleh terjadi di lini apapun, di lima pemilihan itu," tegas Agustina.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait