get app
inews
Aa Text
Read Next : Gelar Wayang Kulit, Kapolri: Mengandung Ajaran Kepemimpinan

DPRD Jateng Nguri-Uri Budaya di Kabupaten Klaten, Pentaskan Wayang Kulit dan Dialog Budaya

Kamis, 18 Agustus 2022 | 21:32 WIB
header img
Dialog budaya dengan pembicara dalang Ki Halilintar Cokro Patnobo, Ketua Dewan Kesenian Klaten Suratno, anggota komisi C DPRD Jawa Tengah Sumarji, dan tokoh masyarakat dusun Tawang. Foto: iNewsSoloraya

KLATEN, iNewsSoloraya.id - Dialog  budaya dengan pembicara dalang  Ki Halilintar Cokro Patnobo,  Ketua Dewan Kesenian Klaten  Suratno, anggota komisi C DPRD Jawa Tengah  Sumarji, dan tokoh masyarakat dusun Tawang, desa Demangan Jaka Susila, sedangkan moderator adalah Septi Wulandari, difasilitasi oleh DPRD Provinsi Jawa Tengah.

Selain dialog budaya juga digelar wayang kulit semalam suntuk  dalam program Media Tradisional di dusun Tawang, Desa Demangan, Karangdowo, Kabupaten Klaten, Rabu Malam (17/8)  Masyarakat sangat rindu akan pementasan wayang kulit setelah pandemi Covid-19  melanda, oleh karena itu pementasan wayang semalam suntuk itu mampu mengobati kerinduan masyakat akan tontotan yang mengibur, sekaligus tuntuan. 

Dalam dialog budaya Ki Halilintar Cokro Patnobo menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak di dunia pedalangan. Untuk bertahan hidup ada yang ngamen di media sosial, bahkan ada yang menjual dan  menggadaikan peralatannya.

Hal itu memberikan pelajaran berarti di kabupaten Klaten, agar  dunia pewayangan tak berhenti di satu titik. 

"Kita  belajar untuk lebih kreatif dan menciptakan inovasi-inovasi, salah satunya dengan berkolaborasi dengan dunia digital dan teknologi, dan pastinya untuk menjadikan pertunjukan wayang lebih baik lagi dan digemari masyarakaat" ujar Ki Halilintar

Sedangkan Ketua Dewan Kesenian Klaten  Suratno menyatakan selaku pembina kesenian di Klaten, tetap berusaha memberikan dukungan pada pelaku kesenian. Selama pandemi, pembinaan tetap terus dilakukan meskipun ada larangan pementasan.

Sebagai Pembina kesenian kabupaten, memiliki kewajiban nguripke, ngurupke, ngguyubke kesenian tradisional khas kabupaten Klaten. 

"Di Klaten memiliki beberapa kesenian yang perlu dilestarikan seperti jaran kepang atau  jatilan, Ccampursari, serta wayang. Terimakasih kepada pemerintah yang sudah mulai mengendorkan aturan sehingga kegiatan  kesenian sudah diperbolehkan.

Hal ini akan memeberikan semangat tersendiri untuk terus nguri-uri kebudayaan tradisional Klaten. Tidak berlebihan kalau para seniman di Klaten menaruh hormat dan terimakasih kepada Pak Sumarji selalu wakil rakyat, yang telah memfasilitasi pementasan wayang ini" ujar Suratno.

Sejalan dengan yang disampaikan Suratno, Tokoh masyarakat desa Demangan Jaka Susila merasa bergembira, dengan melihat masyarakat yang sangat antusias menonton wayang kulit, apalagi dua  tahun terakhir seperti kurang hiburan.

"Pementasan wayang kulit ini sekaligus menumbuhkan kembali ekonomi rakyat, dimana masyarakat setempat bisa ikut berjualan meramaikan kegiatan tersebut. Berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi rutinitas pagelaran yang ada di desa ini," ujar Jaka Susila.

Sementara itu, anggota komisi C DPRD Jateng Sumardji bersyukur karena ekonomi yang  sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19, sekarang  mulai beranjak naik. Meski covid belum sepenuhnya hilang, namun berbagai kegiatan seni sudah mulai boleh diadakan secara terbuka. 

"Turut bangga atas antusiasme masyarakat yang dengan suka cita menyaksikan pentas wayang kulit,  sekaligus nguri-uri kebudayaan. Melalui program Media Tradisional yang difasilitasi DPRD Jateng ini, kami mendukung sepenuhnya tumbuhnya kesenian tradisional di Klaten dan Jawa Tengah pada umumnya" ujar Sumarji.

Editor : zainal arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut