JAKARTA, iNewsSoloraya.id - Produk alat-alat rumah tangga dengan mereka Maspion sangat populer di Indonesia. Produk ini ternyata diciptakan oleh Alim Husin bersama anaknya, Alim Markus.
Sebagai anak tertua, Alim Markus mengabdikan hidupnya untuk membantu sang ayah mencari nafkah. Bahkan, dia memilih berhenti sekolah sekolah saat masih mengenyam pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk fokus membantu usaha ayahnya.
Awalnya, dia membantu usaha ayahnya yang memiliki bengkel kecil di Surabaya bernama UD Logam Djawa. Bengkel ini membuka jasa perbaikan pompa air.
Pria yang bermigrasi dari China ke Indonesia ini terlibat dalam pembangunan beberapa usaha termasuk industri rumah tangga. Pada 1970, semangat dan kerja keras Alim Husin mulai memperlihatkan hasil.
Usahanya berkembang hingga pada 2017, dia merancang nama dan logo baru untuk perusahaannya, dengan nama Jin Feng atau puncak emas. Dalam perkembangannya, perusahaannya dikenal dengan nama Maspion, yang merupakan akronim dari Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional.
Sementara itu, meski Alim Markus tak tamat SMP, namun saat membantu sang ayah, dia yang berhenti sekolah tetap tidak berhenti belajar. Dia belajar akutansi dan beberapa bahasa, seperti Inggris, China, Jepang. Alim Markus juga belajar bahasa Jerman dan Korea serta ikut kursus manajemen di Pan Pasific Management di Taiwan serta kursus singkat di sekolah bisnis National University of Singapore (NUS) Singapura.
Kegigihan dan kerajinan Alim Markus membuatnya mendapat kepercayaan dari sang ayah untuk meneruskan bisnisnya. Alim Markus pun memimpin perusahaan dan menjadi Presiden Direktur Maspion Group, dan dibantu oleh adik-adiknya.
Perusahaan di bawah kepemimpinan mereka secara bertahap terus bertumbuh dan membangun basis pelanggan untuk mendapatkan pengakuan di industri. Maspion Group saat ini menjadi salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia.
Maspion Group melakukan ekspansi bisnisnya melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan kelas atas seperti Samsung, Marubeni, Komatsu dan lain sebagainya sehingga produknya tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa dan Timur Tengah.
Meski sempat tergoda untuk memindahkan industrinya ke China, Markus tetap mengutamakan kepentingan nasional sehingga dia memutuskan untuk tetap mengoperasikan kegiatan usahanya di Indonesia. Berkat kesuksesannya, di zaman kepresidenan Gus Dur, Alim Markus sempat dijadikan anggota Dewan Pemulihan Ekonomi Nasional. Dia juga pernah menjabat posisi Wakil Ketua Kamar Dagang Industri daerah Jawa Timur.
Sementara itu, sebagai perusahaan berskala besar, Maspion Group saat ini mempekerjakan lebih dari 30.000 karyawan yang tersebar pada 5 area industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung, Jakarta.
Editor : zainal arifin