Semarang, iNewsSoloraya.id - Kontestasi politik di tahun 2024 diharapkan berjalan dengan damai dan semuanya untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas AKI Semarang Dr. Tri Purwani, SE, MM, dalam Forum Group Discussion (FGD) dengan tema "Penegakan Etika Pers, Kontestasi Politik, dan Kepentingan Publik", yang diadakan di Kampus Unaki Semarang, Jl Imam Bonjol, Kota Semarang, Jumat (11/11/2022).
Lebih jauh dalam sambutannya Tri Purwani berharap FGD tersebut mampu menginspirasi para peserta. Tema yang diangkat dalam FGD tersebut, menurutnya juga sangatlah tepat.
"Meski Pemilu masih dua tahun lagi, namun gaungnya sudah terasa. Beberapa kontestan sudah muncul. Menurut saya itu hal yang sah-sah saja selagi aturan dan ketentuan terpenuhi, yang pasti harapan masyarakat itu satu agar pemilu berlangsung damai dan menggembirakan" ucap Tri Purwani.
FGD yang digelar oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Jawa Tengah, bersama Unaki Semarang, DPRD Jawa Tengah dan Dewan Pers tersebut dimoderatori oleh Ketua IJTI Jawa Tengah Dr Teguh Hadi Prayitno, MM, MH, MHum. Tampil sebagai pembicara, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, MSi. dan Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakkan Etika Pers Dewan Pers Yadi Hendriana, MSi.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono mengungkapkan, bagi kami pemerintah Provinsi Jateng yang tentu saja di dalamnya DPRD Jateng punya kewajiban untuk mendorong, mendudukan, dan memperkuat posisi insan pers.
"Pers berada di tengah-tengah lautan derasnya informasi, yang kemudian saling berkompetisi untuk menyajikan sebuah berita. Kompetisi antara insan pers dengan media sosial menyebabkan masyarakat harus menyaring informasi yang tersaji itu apakah benar atau salah. Di sinilah peran pers dan wartawan menjadi sangat penting dalam pilar demokrasi" ujar Ferry.
Sedangkan menurut Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakkan Etika Pers Dewan Pers Yadi Hendriana, pers yang benar-benar bisa diterima dan dipercaya harus mampu menampilkan narasumber yang kredibel dan yang kedua media tersebut selalu menyampaikan informasi yang sesuai dengan fakta.
"Kemudian yang ketiga, media tersebut selalu melakukan verifikasi terhadap informasi apapun, meskipun kebenarannya sudah pasti tapi tetap melakukan verifikasi," kata Yadi.
Keempat, sambung Yadi, media itu selalu menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.
"Keberimbangan dijaga, keberimbangan dalam media menjadi sangat penting," tandasnya.
Yadi menegaskan sebuah informasi harus dikelola dengan baik.
"Informasi harus dikelola dengan baik, apalagi dalam kontestasi politik," ujarnya.
FGD yang berlangsung dinamis, terlihat dengan banyaknya penanya itu, dihadiri para jurnalis, pengamat kebijakan publik, akademi dari berbagai kampus di Semarang serta mahasiswa yang memiliki minat di bidang media.
Editor : zainal arifin