Para pendiri bangsa telah tepat menyusun Sistem Ekonomi Pancasila, dimana negara berkuasa penuh atas bumi air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Termasuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak. Konsep tersebut tertuang dalam Pasal 33 naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945 beserta Penjelasannya.
"Setelah Amandemen Konstitusi pada tahun 1999 hingga 2002 silam sistem ekonomi berubah menjadi liberal kapitalistik," ungkap dia.
Oleh karena itulah, LaNyalla mengajak semua pihak termasuk HIPMI untuk berani bangkit dan mengubah arah perjalanan perekonomian bangsa ini sehingga menjadi negara yang mensejahterakan.
Bukan sebaliknya, menjadi negara yang dengan bangga menyiapkan karpet merah kepada Oligarki Ekonomi serta investor Asing dan Aseng untuk menjadi V.O.C. dengan wajah baru, yang menguras kekayaan alam bangsa ini.
"Semoga para kader HIPMI tetap memiliki semangat nasionalisme, patriotisme dan merah putih di dada kalian semua," ucapnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Presiden Jokowi mengajak para pengusaha untuk optimis namun tetap waspada. Pasalnya, kondisi global sangat sulit diprediksi. Sehingga dalam melangkah ke depan perlu hati-hati dan perlu strategi matang.
"Beruntung Indonesia saat ini dalam posisi mendapat kepercayaan yang tinggi dari dunia internasional. pertumbuhan ekonomi baik, inflasi juga terkendali. Kondisi itu juga atas andil dari para pengusaha. Karena itulah ke depan, mari kita pertahankan dan tingkatkan angka dan kondisi yang baik-baik itu," tandasnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta