get app
inews
Aa Read Next : Pemerintah Kota Semarang Optimisme Investasi 2023 Capai Target

Pemkot Semarang Terima Penghargaan dari TPID Jateng dan Bank Indonesia atas Program Pak Rahman

Sabtu, 15 April 2023 | 20:34 WIB
header img
Program 'Pak Rahman' Pemkot Semarang Raih Penghargaan dari TPID Jawa Tengah dan Bank Indonesia dalam Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi Transaksi. Foto: ist

SEMARANG, iNewsSoloraya.id - Pemerintah Kota Semarang menerima penghargaan dari TPID Jawa Tengah atas komitmennya dalam menggelar pasar murah di 16 kecamatan, yang dianggap berhasil menyediakan akses bahan pangan yang terjangkau bagi masyarakat serta berhasil menekan angka inflasi.

"TPID Jawa Tengah bersama Bank Indonesia memberikan apresiasi untuk program Pak Rahman (Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman) yang tentu ini juga menjadi salah satu pendorong bagaimana inflasi di Kota Semarang ini bisa terkendali dan juga kita masuk 10 besar tingkat inflasi terendah se-Indonesia," terang wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pada acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan atau GNPIP yang digelar Bank Indonesia di Alun-alun Pasar Johar, Jumat (14/4).

Mbak Ita, sapaan akrab wali kota perempuan pertama di ibu kota Jawa Tengah tersebut bahkan memastikan bahwa pihaknya akan menggelar roadshow pasar murah hingga 18 April 2023. 

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan bantuan beras sebanyak 580 ribu ton kepada keluarga penerima manfaat di Kota Semarang.

Dalam acara yang sama, Bank Indonesia juga mengukuhkan Mbak Ita sebagai Bunda QRIS. Penghargaan ini diberikan karena Mbak Ita dinilai memiliki komitmen dan konsistensi dalam mengenalkan akselerasi penggunaan QRIS kepada masyarakat luas sebagai metode pembayaran selama kegiatan Pak Rahman berlangsung.

"Saya matur nuwun kepada Bank Indonesia, Pak Rahmat beserta jajarannya yang telah memberikan (penghargaan) kami menjadi Bunda QRIS. Kota Semarang adalah Kota Besar sehingga ya memang digitalisasi ini harus berjalan," tutur Mbak Ita. 

Mbak Ita menjelaskan bahwa penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran sejalan dengan konsep Smart City yang diperjuangkan oleh Pemerintah Kota Semarang. 

Ia menghimbau agar masyarakat di masa depan menjadi masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) dengan lebih sering menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari.

"Kita juga mengajarkan pada masyarakat dan pelaku usaha bahwa mereka tidak perlu punya susuk (uang kembalian) karena harga-harga ini kan pasti tidak genap sehingga salah satu solusinya ya melakukan (pembayaran lewat) QRIS," tandas Mbak Ita.

Editor : zainal arifin

Follow Berita iNews Soloraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut