Jakarta, iNewsSoloraya.id - Survei terbaru yang dilakukan oleh lembaga riset Galidata menunjukkan bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, memimpin elektabilitas untuk Pemilihan Presiden 2024. Hasil survei yang dilakukan sejak 24 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 melibatkan 1.200 responden menunjukkan bahwa pasangan ini berhasil meraih dukungan sebesar 36,2%.
Pada posisi kedua, terdapat pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan elektabilitas sebesar 33,3%, dan di peringkat ketiga, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 26,1%. Hasil ini memberikan gambaran yang menarik tentang dinamika politik menjelang Pemilu 2024.
Bey Arif Budiman, Penetili Galidata, menyampaikan bahwa dalam penelitian terkait program yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan, 56,8% responden menyukai program yang ditawarkan oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Program-program seperti KTP Sakti, Satu Sarjana untuk satu keluarga miskin, dan internet gratis terbukti cukup populer di kalangan responden.
"Peningkatan elektabilitas Ganjar-Mahfud dapat diindikasikan dari dukungan terhadap program-program inovatif yang ditawarkan oleh pasangan ini. Dengan 56,8% responden menyukai program Ganjar, hal ini mencerminkan pemahaman dan dukungan masyarakat terhadap substansi dari kampanye mereka," ungkap Bey Arif Budiman dalam konferensi pers, Kamis (11/1/2024).
Namun, Pengamat Politik Ray Rangkuti memberikan pandangan kritis terhadap kinerja pemerintah dan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran. Ia menyoroti bahwa tidak adanya pergerakan signifikan dari pasangan tersebut mungkin disebabkan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden yang dinilai stagnan bahkan menurun.
“Pasangan nomor 2 mutlak mengandalkan kinerja Pak Jokowi. Jika Pak Jokowi stabil maka akan meningkatkan elektabilitas pasangan tersebut. Jika turun, maka hasilnya mengikuti,” ujar Ray di Hotel Tamarin, Jakarta Pusat.
Ray Rangkuti juga menekankan bahwa strategi kampanye Pasangan Prabowo-Gibran, seperti branding "goyang gemoy" dan janji susu gratis, mulai kehilangan popularitasnya. Menurutnya, masyarakat yang terus mendapatkan informasi baru, baik dari kampanye calon legislator maupun media konvensional, semakin cerdas dalam menyikapi substansi kampanye.
Bey Arief Budiman membenarkan bahwa hasil survei tersebut sejalan dengan analisis Ray Rangkuti. Kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai kurang baik dengan hanya mencapai 57,6%. Beberapa faktor ketidakpuasan masyarakat meliputi masalah lonjakan harga pangan, kesulitan mencari lapangan pekerjaan, kebijakan pendidikan dan kesehatan yang dianggap mahal, serta kontroversi politik dinasti yang melibatkan keluarga Presiden.
“Dalam pemilu nanti, tiga provinsi di Jawa memainkan peran penting. Ganjar unggul di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara Prabowo mendominasi di Jawa Barat,” kata Bey.
Pada level provinsi, lanjut dia, Prabowo unggul sebesar 40% di Jawa Barat, sedangkan di Jawa Tengah, Ganjar memimpin dengan perolehan 43,7%. Sementara itu, di Jawa Timur, Ganjar-Mahfud memimpin tipis dengan perolehan 37,1%.
Dengan margin of error sebesar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%, hasil survei ini diharapkan memberikan pandangan yang lebih akurat terkait elektabilitas dan dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Bey menambahkan bahwa penekanan pada tiga provinsi di Jawa melibatkan 800 responden tambahan di masing-masing provinsi, dengan margin of error di setiap provinsi sebesar 3,2%.
Editor : zainal arifin