get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Amankan 278 Kreak di Semarang yang Konvoi Kendaraan sambil Bermain Petasan

Polrestabes Semarang Latih Anggotanya Tangani Unjuk Rasa secara Humanis

Senin, 14 April 2025 | 17:49 WIB
header img
Polda Jateng telah mengumumkan pembentukan Kompi Dalmas Awal dan Dalmas lanjut maupun Peleton Raimas. foto: ist

Semarang, iNewsSoloraya.id - Sebagai upaya meningkatkan kemapuan dan professional  anggota polri, Polda Jateng telah mengumumkan pembentukan Kompi Dalmas Awal dan Dalmas lanjut maupun Peleton Raimas. Unit khusus ini dirancang untuk menangani pengendalian massa dan unjuk rasa di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, dengan penekanan kuat pada pendekatan humanis.

Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan penanganan unjuk rasa. Pimpinan Polda Jateng menekankan perubahan paradigma dalam menangani unjuk rasa (Unra), menjauh dari taktik yang berpotensi represif tetapi merangkul peran sebagai mediator dan fasilitator antara pengunjuk rasa dan sasarannya.

"Pelatihan Dalmas merupakan kebutuhan untuk menjaga Kamtibmas di wilayah Kota Semarang. Dengan demikian, institusi kami dapat mengelola kondusifitas di wilayah hukum kota Semarang secara efektif ke depannya,"ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Muhammad Syahduddi, saat memberikan arahan di lapangan Mapolrestabes Semarang, Senin pagi, (14/4/2025).

Fokus utama strategi baru ini adalah untuk menumbuhkan pendekatan yang lebih humanis dan penuh rasa hormat dalam menangani unjuk rasa. Pimpinan menekankan pentingnya menghindari persepsi bahwa polisi bertindak represif, melanggar hak asasi manusia, atau menggunakan taktik anarkis.

"Tujuan kami adalah mengubah pola pikir dalam menangani Unra secara humanis. Kami berperan sebagai mediator antara pengunjuk rasa dan sasaran pengunjuk rasa. Tidaklah tepat jika kami disebut Polisi yang bersifat Represif, melanggar HAM, dan bertindak anarkis terhadap pengunjuk rasa,” ucapnya.

Untuk mendukung perubahan ini, Saat ini sedang disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menjadi panduan petugas dalam menerapkan pendekatan humanis. Pelatihan akan diberikan kepada personel yang tersprin Dalmas, dengan fokus pada teknik de-eskalasi, pengendalian diri dalam situasi yang menantang, dan peran krusial negosiator dalam memediasi perselisihan.

Kasatsamapta Polrestabes Semarang AKBP Tri Wisnugroho menjelaskan, pelatihan ini dilakasanakan  selama tiga bulan untuk merubah mindset dan cara bertindak personel.

“Pelatihan ini akan dilakukan rutin setiap Selasa dan Kamis selama tiga bulan,” terang AKBP Tri Wisnugroho.

Tujuan akhirnya adalah meminimalkan perlunya eskalasi dan kekerasan. Yang menjadi prioritas adalah bagaimana bisa dan mampu mengendalikan diri agar tidak terprovokasi dan terpancing dalam situasi di lapangan.

"Peran Negosiator menjadi peran penting dalam penanganan Unra. Oleh karena itu, kita akan dilatih dalam penanganan Unra yang benar-benar humanis dan tidak perlu lagi menggunakan tahapan-tahapan penanganan Unra,” ujarnya.

Pelatihan Dalmas dan penekanan pada prinsip-prinsip humanis menandai langkah signifikan menuju pembangunan hubungan masyarakat yang lebih kuat dan menjamin hak untuk berkumpul secara damai di Kota Semarang. Polrestabes Semarang berharap inisiatif ini dapat mendorong terciptanya dialog yang lebih konstruktif antara warga dan aparat berwenang, yang pada akhirnya akan berujung pada terciptanya lingkungan yang lebih aman dan damai bagi semua.

Editor : zainal arifin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut