Saudah diceritakan juga seorang penakut, terutama pada sosok Dajjal. Aisyah dan Habsyah, istri nabi yang lain, yang tahu tentang hal ini, justru menggodanya dengan sengaja bercerita tentang sosok Dajjal di depan Saudah.
Saudah yang panik dan takut, memilih lari dan bersembunyi di kamar gelap, diiringi cekikikan Aisyah dan Habsyah. Nabi yang kemudian datang, bertanya mengapa mereka tertawa. Nabi yang kemudian tahu, lalu mengundang Saudah dan mengabarkan bahwa Dajjal belum akan datang di masanya. Saudah pun ikut tertawa, dan malu atas ketakutannya yang tak perlu itu.
Terlihat betapa akur dan akrabnya para istri Nabi Muhammad, ya?
Saudah juga sosok yang sangat suka beramal. Hal itu terbukti ketika Nabi Muhammad telah wafat dan Saudah kembali menjanda, dia tidak mau mengambil haknya untuk menjadi pihak yang dimuliakan dan dirawat sebagai bagian dari keluarga Nabi. Saudah justru lebih memilih untuk merawat mereka yang dia nilai lebih terpuruk dan butuh pertolongan daripada dirinya.
Umar bin Khattab pernah memberi Saudah sekantung dirham sebagai biaya untuk kehidupannya. Tapi Saudah justru bertanya, untuk apa dia mendapatkan uang itu. Dia pun kemudian segera membagikan uang tersebut kepada kaum miskin yang lebih membutuhkan.
Saudah juga sosok pengalah, terutama untuk istri nabi lainnya. Karena measa usianya yang sudah tua, Saudah memberikan hak-hak malamnya bersama Nabi kepada istrinya yang lain, Aisyah misalnya.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait