Semarang, iNewsSoloraya.id - Eksistensi Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan di Indonesia terus menguat. Pada Rabu (19/02/2025), UNNES kembali mengukuhkan enam guru besar baru, menjadikan jumlah profesor UNNES saat ini mencapai 144 orang.
Keenam guru besar yang dikukuhkan adalah para intelektual yang memiliki komitmen dan dedikasi tinggi dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka membawa pengalaman dan pengetahuan yang luas untuk meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan inovasi di Indonesia.
Kehadiran para guru besar ini tidak hanya memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, tetapi juga mendorong sinergi penelitian antar disiplin ilmu. Dengan latar belakang yang beragam, mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memecahkan tantangan-tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, politik, sosial, kesehatan, hingga teknologi.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S Martono, M.Si., menyampaikan kebanggaan atas capaian para guru besar yang baru dikukuhkan. Ia berharap, pengukuhan ini menjadi momentum untuk semakin meningkatkan kualitas riset dan pengabdian kepada masyarakat.
“Profesor merupakan bagian penting dalam organisasi perguruan tinggi karena memiliki sumber daya yang sangat unik dan berperan vital dalam kemajuan pendidikan tinggi, yaitu kepakaran. Kepakaran adalah bentuk modal intelektual yang cair atau liquid sehingga dapat dikonversi ke dalam bentuk sumber daya lain. Kepakaran profesor dapat dikonversi menjadi modal sosial, misalnya dalam bentuk reputasi dan rekognisi global.
Kepakaran juga bisa dikonversi ke dalam modal ekonomi, misalnya melalui inovasi dan paten yang bernilai bagi industri,” ungkap Prof. Martono.
Keenam guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd., M.Si. (FIPP), Prof. Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd. (FT), Prof. Dr. Irwan Budiono, S.KM., M.Kes.(Epid). (FK), Prof. Dr. Heri Tjahjono, M.Si. (FISIP), Prof. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., S.T., M.T. (FT), dan Prof. Dr. Siti Baitul Mukarromah, S.Si., M.Si.Med. (FIK).
Prof. Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd., M.Si.
Profesor bidang Ilmu Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Masyarakat Perkotaan
Sebagai ahli di bidang Ilmu Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Masyarakat Perkotaan, Prof. Edy mengembangkan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan melalui pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal.
Penelitiannya menekankan pada penerapan konsep-konsep inovatif yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya, serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan di kawasan urban.
Prof. Edy juga fokus pada integrasi teknologi digital dalam pemberdayaan ekonomi, seperti pemanfaatan platform e-commerce dan aplikasi keuangan untuk memperkuat sektor UMKM. Melalui pendekatan berbasis data dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, Ia berupaya menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memberikan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan mereka.
Prof. Dr. Muhammad Harlanu, M.Pd.
Profesor bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Vokasi Elektro
Prof. Harlanu merupakan profesor bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Vokasi Elektro. Ia dikenal luas sebagai salah satu penggerak dalam pengembangan kurikulum pendidikan vokasi yang berbasis pada keterampilan praktis dan kebutuhan industri.
Risetnya berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan vokasi dengan menekankan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan dunia usaha dalam menghasilkan lulusan yang siap pakai dan berdaya saing tinggi di era digital.
Prof. Harlanu juga mendorong penerapan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan simulasi dan perangkat lunak industri untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan. Dekan Fakultas Teknik UNNES periode tahun 2011 – 2015 itu aktif bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk menciptakan program magang dan pelatihan yang dapat meningkatkan pengalaman praktis bagi mahasiswa.
Ia juga memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan selalu terbarui dan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru di dunia industri. Melalui riset dan kolaborasi tersebut, Prof. Harlanu berharap dapat mengurangi kesenjangan antara kebutuhan pasar kerja dan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan pendidikan vokasi.
Prof. Dr. Irwan Budiono, S.KM., M.Kes.(Epid).
Profesor bidang Ilmu Pendidikan Kesehatan
Prof. Irwan Budiono menggaris bawahi pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan kesehatan, yang tidak hanya mengajarkan aspek medis, tetapi juga mencakup pencegahan, promosi kesehatan, dan pengelolaan sistem kesehatan yang berkelanjutan.
Pengurus Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia itu aktif mengembangkan model pendidikan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas individu dan komunitas dalam mengelola kesehatan mereka sendiri.
Prof. Irwan juga mengedepankan pentingnya integrasi teknologi informasi dalam pendidikan kesehatan, seperti penggunaan aplikasi kesehatan digital untuk meningkatkan akses informasi dan pemantauan kesehatan di masyarakat.
Wakil Dekan bidang Bisnis, Penelitian, dan Kerjasama Fakultas Kedokteran UNNES itu mendorong penerapan pendekatan berbasis data untuk merancang kebijakan kesehatan yang lebih tepat sasaran dan efektif.
Selain itu, Prof. Irwan juga berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat melalui program edukasi yang berbasis pada bukti ilmiah, guna menanggulangi masalah kesehatan masyarakat yang semakin kompleks.
Prof. Dr. Heri Tjahjono, M.Si.
Profesor bidang Ilmu Geografi Tanah (Tanah Longsor)
Sebagai Guru Besar bidang Ilmu Geografi Tanah (Tanah Longsor), Prof. Heri berfokus pada pemahaman dan mitigasi bencana tanah longsor pada wilayah rawan bencana.
Penelitiannya mencakup analisis geoteknik dan penggunaan teknologi terbaru untuk memprediksi risiko bencana, mengelola, dan menekan sekecil mungkin risiko bencana longsor yang terjadi. Melalui risetnya, Ia berupaya memberikan solusi berbasis sains yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi dampak bencana longsor.
Prof. Heri juga mengembangkan model pemantauan dan peringatan dini berbasis teknologi, seperti teknologi sistem informasi geografis (SIG) dan sensor tanah untuk memetakan daerah rawan longsor dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Selain itu, Ia juga aktif dalam pelatihan dan pemberdayaan masyarakat di daerah-daerah rawan bencana longsor, mengedukasi mereka tentang langkah-langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan lingkungan sekitar.
Dengan pendekatan multidisipliner ini, Wakil Dekan bidang Perencanaan dan Sumberdaya FISIP UNNES itu berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tahan bencana bagi masyarakat yang terpapar risiko tanah longsor.
Prof. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., S.T., M.T.
Profesor bidang Ilmu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Kelistrikan Otomotif
Prof. Widjanarko dikenal sebagai ahli dalam Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Kelistrikan Otomotif. Ia telah banyak memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan kejuruan bidang teknik otomotif di Indonesia. Ia juga telah mengembangkan berbagai media pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi (offline maupun online) dalam pembelajaran otomotif, khususnya dalam kelistrikan kendaraan.
Risetnya banyak digunakan untuk mendukung pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan pendidikan kejuruan dan industri otomotif yang terus berkembang, untuk menghasilkan tenaga pendidik terampil pada sekolah kejuruan yang mampu bersaing di pasar global.
Pemegang Hak Paten Alat Pengolah Biodiesel Multi Kapasitas itu juga aktif dalam penelitian pengembangan pelatihan berbasis simulator virtual kelistrikan otomotif sebagai penguat keterampilan praktis mahasiswa di bidang kelistrikan otomotif. Dengan menggabungkan teknologi tersebut,
Ia ingin memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mendalam, sehingga mahasiswa dapat menghadapi tantangan dunia pendidikan dan industri dengan kesiapan yang lebih baik.
Selain itu, Ia juga banyak berpartisipasi aktif sebagai tim penyusun soal uji pengetahuan, instrumen uji kinerja atau uji kompetensi mahasiswa pendidikan profesi guru bidang kejuruan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, serta berkontribusi dalam penyiapan dan peningkatan kualitas guru bidang kejuruan di Indonesia.
Bidang penelitian lain yang juga ditekuninya adalah inovasi di sektor otomotif terkait bahan bakar otomotif, khususnya dalam pengembangan biodiesel, bahan bakar untuk mesin diesel yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan.
Prof. Dr. Siti Baitul Mukarromah, S.Si., M.Si.Med.
Profesor bidang Ilmu Gizi Olahraga
Sebagai ahli dalam bidang Ilmu Gizi Olahraga, Prof. Siti berfokus pada penerapan prinsip-prinsip gizi yang optimal bagi atlet dan masyarakat umum, dengan tujuan untuk meningkatkan performa fisik dan kesehatan secara keseluruhan. Penelitiannya mengkaji hubungan antara pola makan dan kebugaran tubuh, serta bagaimana gizi yang tepat dapat mendukung pemulihan cedera dan memperpanjang usia produktif dalam olahraga.
Founder dan pelopor riset kebugaran berbasis sains (Aquarobics) itu juga mengembangkan program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang dalam mendukung gaya hidup aktif dan sehat. Aquarobics dikenal sebagai metode yang aman dan nyaman untuk meningkatkan kebugaran.
Melalui pengaturan gizi yang tepat dan latihan Aquarobics yang teratur, kesehatan secara optimal dapat tercapai. Anggota International Federation of Sport Medicine itu juga melakukan riset tentang peran suplementasi gizi dalam mendukung pemulihan fisik pasca-latihan dan pertandingan, serta mencegah cedera pada atlet.
Dengan pendekatan berbasis evidenced-based nutrition, Penerima Young Investigator Award di Bangkok, Thailand itu berupaya menciptakan pedoman gizi yang dapat diadaptasi oleh berbagai kelompok masyarakat, dari atlet profesional hingga individu yang menjalani gaya hidup sehat, guna meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Editor : zainal arifin
Artikel Terkait